Sunday 29 September 2013

Daftar Induk Organisasi Olahraga


A. Induk Organisasi Internasional.

1. IAAF : International Amateur Athketic Federation
2. IBF : International Badminton Federation
3. FIBA : Federation Internationale de Basketball Amateur
4. FIFA : Federation International de Football Assosiation
5. FINA : Federation International de Nation Amateur
6. FIVB : Federation Internationale de Volleyball
7. ITTF : International Table Tennis Federation
8. FIG : Federation Internationale de Gymnastique
9. FIE : Federation International d’Eserime
10. FITA : Federation International de Tir A’Lare
11. FIH : Federation Internayen de Hockey
12. UCI : Union Cycleste Internationale
13. IOC : International Olympic Commitee

B. Induk Organisasi Nasional.
1. PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
2. PSSI : Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
3. PBSI : Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
4. PRSI : Persatuan Renang Seluruh Indonesia
5. PBVSI : Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
6. PTMSI : Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
7. PELTI : Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia
8. PGSI : Persatuan Gulat Seluruh Indonesia
9. PHSI : Persatuan Hockey Seluruh Indonesia
10. PJSI : Persatuan Judo Seluruh Indonesia
11. PABBSI : Persatuan Angkat Besi dan Bina Raga Seluruh Indonesia
12. PERBASI : Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia
13. PORDASI : Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
14. PERBASASI : Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia
15. POBSI : Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia
16. PORTELASI : Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia
17. PERCASI : Persatuan Catur Seluruh Indonesia
18. PERSASI : Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia
19. PERTINA : Persatuan Tinju Amatir
20. PERSANI : Persatuan Senam Seluruh Indonesia
21. PERBAKIN : Persatuan Menembak Indonesia
22. PERPANI : Persatuan Panahan Idonesia
23. PERKEMI : Persatuan Kempo Indonesia
24. PEROPI : Persatuan Olahraga Pemanah Indonesia
25. PGI : Persatuan Golf Indonesia
26. IKASI : Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
27. ISSI : Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia
28. IPSI : Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
29. GABSI : Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
30. FORKI : Federasi Olahraga Karate Indonesia
31. PODSI : Persatuan Dayung Seluruh Indonesia

Induk Organisasi Olahraga Internasional dan Nasional.

C. Induk Organisasi Internasional.
1. IAAF : International Amateur Athketic Federation
2. IBF : International Badminton Federation
3. FIBA : Federation Internationale de Basketball Amateur
4. FIFA : Federation International de Football Assosiation
5. FINA : Federation International de Nation Amateur
6. FIVB : Federation Internationale de Volleyball
7. ITTF : International Table Tennis Federation
8. FIG : Federation Internationale de Gymnastique
9. FIE : Federation International d’Eserime
10. FITA : Federation International de Tir A’Lare
11. FIH : Federation Internayen de Hockey
12. UCI : Union Cycleste Internationale
13. IOC : International Olympic Commitee

D. Induk Organisasi Nasional.
1. PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
2. PSSI : Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
3. PBSI : Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
4. PRSI : Persatuan Renang Seluruh Indonesia
5. PBVSI : Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
6. PTMSI : Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
7. PELTI : Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia
8. PGSI : Persatuan Gulat Seluruh Indonesia
9. PHSI : Persatuan Hockey Seluruh Indonesia
10. PJSI : Persatuan Judo Seluruh Indonesia
11. PABBSI : Persatuan Angkat Besi dan Bina Raga Seluruh Indonesia
12. PERBASI : Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia
13. PORDASI : Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
14. PERBASASI : Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia
15. POBSI : Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia
16. PORTELASI : Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia
17. PERCASI : Persatuan Catur Seluruh Indonesia
18. PERSASI : Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia
19. PERTINA : Persatuan Tinju Amatir
20. PERSANI : Persatuan Senam Seluruh Indonesia
21. PERBAKIN : Persatuan Menembak Indonesia
22. PERPANI : Persatuan Panahan Idonesia
23. PERKEMI : Persatuan Kempo Indonesia
24. PEROPI : Persatuan Olahraga Pemanah Indonesia
25. PGI : Persatuan Golf Indonesia
26. IKASI : Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
27. ISSI : Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia
28. IPSI : Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
29. GABSI : Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
30. FORKI : Federasi Olahraga Karate Indonesia

31. PODSI : Persatuan Dayung Seluruh Indonesia

Daftar Istilah Sosiologi


 1.      Kelompok Sosial : Kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan sosial antar anggota, dan tidak ada kesadaran jenis.
2.      Gregrariousness : Kelompok sosial yang dilatarbelakangi naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain.
3.      Prestise : Pengaruh.
4.      In Group : Dalam kelompok.
5.      Out Group : Luar dari kelompok.
6.      Etnosentrisme : Membanggakan budaya dalam dan menjelek-jelekan budaya luar.
7.      Primary Group : Kelompok kecil yang agak langgeng (permanen) dan yang berdasarkan saling mengenal secara pribadi antarsesama.
8.      Secondary Group : Kelompok formal tidak pribadi dan berciri kelembagaan.
9.      Face To Face Relation : Anggotanya suatu kelompok kecil selalu sering mengenal.
10.  Gesellschaft ( Patembayan) : Ikatan lahir yang bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imagination) serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin.
11.  Gemeinschaft ( Paguyuban ) : Kehidupan bersama yang setiap anggotanya diikat oleh sehubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan batin yang memang telah dikodratkan.
12.  Wesenwille : Bentuk kemauan yang dikodratkan yang timbul dari keseluruhan kehidupan alami.
13.  Kurwille : Bentuk kemauan yang dipimpin oleh cara berpikir.
14.  Intimate : Hubungan menyeluruh yang mesra sekali.
15.  Private : Hubungan  bersifat pribadi khusus untuk beberapa  orang saja.
16.  Exclusive : Hubungan yang ditujukan hanyalah untuk kita saja ,tidak untuk orang lain diluar kita.
17.  Public Life : Hubungan yang bersifat untuk semua orang.
18.  Formal Group : Kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antaranggotanya.
19.  Informal Group : Kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama.
20.  Clique : Suatu kelompok kecil tanpa struktur formal; Yang sering timbul dalam kelompok besar.
21.  Kelompok Anggota ( Membership Group ) : Kelompok yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
22.  Kelompok Acuan ( Reference Group ) : Kelompok social yang menjadi ukuran bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) membentuk pribadi dan perilakunya
23.  Publik : Kelompok yang bukan merupakan kesatuan.
24.  Kerumunan ( Crowd ) : Suatu kelompok social yang bersifat sementara ( temporer )
25.  Acting Crowd : Kerumunan yang bertindak emosional.
26.  Immoral Crowd : Kerumunan yang bersifat lembaga.
27.  Formal Audiences : Kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif.
28.  Panic Crowd : Orang yang bersama-sama berusaha
menyelamatkan diri dari bahaya.
29.  Planned Expressive group : Kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan.
30.  Inconvenient aggregations : Kerumunan yang bersifat sementara dan kurang menyenangkan karena kehadiran orang lain tidak diharapkan dalam kerumunan tersebut demi tercapainya tujuan, biasanya sekumpulan orang yang sedang mengantri.
31.  Spectator Crowd : Sekumpulan orang yang ingin melihat kejadian tertentu.
32.  Multikulturalisme : Sebuah ideologi yang mengagungkan perbedaan budaya atau sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya pluralism ( keberagaman ) budaya sebagai suatu corak kehidupan masyarakat.
33.  Civic Education : Pendidikan kemasyarakatan.
34.  Stigma : Suatu klaim yang ditujukan kepada orang lain terbentuk karena sebuah pola piker.
35.  Migrant Superiordination : Pola dominan kelompok pendatang atas kehendak pribumi.
36.  Genosida ( Genocide ) : Pembersihan / penghapusan etnik.
37.  Rasisme : Ideologi yang didasarkan pada keyakinan bahwa  ciri tertentu yang dibawa sejak lahir menandakan bahwa pemilik ciri itu lebih rendah sehingga mereka didiskriminasi.
38.  Seksisme : Ideologi yang beranggapan bahwa hal kecerdasan dan kekuatan fisik laki-laki melebihi perempuan dan perempuan lebih emosional daripada laki-laki.
39.  Dekulturasi : Proses luntur atau hilangya kebudayaan pendatang atas kelompok ras pribumi.
40.  Kolektif : Perilaku sejumlah orang guna mencapai tujuan yang dipicu suatu peristiwa, benda , atau ide.
41.  Paternalisme : Bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.
42.  Integrasi : Suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting pada perbedaan ras tersebut.
43.  Pluralisme : Pola hubungan yang mengenal pengakuan persamaan hak politik dan hak perdata semua warga masyarakat, tetapi memberikan arti penting lebih besar pada kemajemukan kelompok ras daripada pola integrasi.
44.  White Supermacy : Ideologi rasis yang menganggap bahwa orang kulit putih lebih unggul daripada orang kulit hitam.
45.  Koersi ( Coercion ) : Tindakan yang mengandung paksaan.
46.  Interaksi Sosial : Suatu hubungan yang terjadi antara individu dengan individu ,individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok yang terjadi dalam suatu masyarakat.
47.  Intergenerasi : Sesuatu yang terjadi pada beberapa generasi dalam saru garis keturunan.
48.  Intragenerasi : Sesuatu yang terjadi pada satu generasi yang sama.
49.  Gencatan senjata : Pencegahan permusuhan untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu.
50.  Ajudikasi : Suatu penyelesaian perkara atau sengketa pengadilan.
51.  Akulturasi : Pembauran atau perpaduan kebudayaan kelompok ras yang bertemu.
52.  Arbitrase : Perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga yang memutuskan dan diterima serta ditaati oleh kedua pihak.
53.  Diskriminasi : Perlakuan berbeda terhadap orang yang dikelompokkan dalam kategori khusus.
54.  Konsiliasi : Usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
55.  Kompromi : Kedua atau semua pihak yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah, dengan mengurai tuntutan tertentu.
56.  Konflik : Suatu proses sosial yang dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
57.  Kontravensi : Suatu bentuk proses social yang ditandai oleh gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.
58.  Mobilitas : Gerak perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
59.  Masyarakat Majemuk: Suatu masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok yang berbeda bercampur, tetapi tidak berbaur.
60.  Mobilisasi Geografik: Adanya kondisi yang susah yang mendorong orang melakukan urbanisasi, yaitu pindah ke daerah lain yang lebih menguntungkan secara ekonomi.
61.  Mobilitas Sosial : Perpindahan social, gerak social atau gerakan social yang dapat berbentuk fisik dan nonfisik.
62.  Stalemate : Suatu keadaan pihak yang bertentangan memiliki kekuatan setimbang, namun terhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur.
63.  Subjugation : Orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk menaatinya.
64.  Stratifikasi Sosial : Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa, dan prestise.
65.  Struktur Sosial : Hubungan timbale balik antara posisi dan peranan.
66.  Solidaritas : Adanya sifat atau rasa senasib dan sebagainya ; perasaan setia kawan.
67.  Mediasi : Penghentian pertikaian oleh pihak ketiga dengan diberikan keputusan yang mengikat.
68.  Diferensiasi Sosial : Pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok secara horizontal ( tidak bertingkat ).
69.  Stratifikasi Sosial : Pembedaan penduduk atau warga secara bertingkat ( vertikal )
70.  Integrasi : Mengontrol terhadap konflik.
71.  Interpendensi sosial : suatu keadaan di mana kita memaksakan pendapat kita untuk mengubah pendapat orang lain agar pola piker orang tersebut sejalan dengan pendapat kita.
72.  Dinamika sosial : proses pergerakan atau perubahan segala tindakan manusia yang diraih dengan proses pembelajaran.
73.  interaksi sosial : Suatu tindakan yang terjadi antara dua objek yang memiliki pengaruh satu sama lain.
74.  Stratifikasi : Sitem pelapisan dalam masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis).
75.  Proses : Rangkaian suatu tindakan dalam suatu perubahan.
76.  Disintegrasi : ketidakharmonisan dalam masyarakat dan penyimpangan sosial dalam suatu system social tertentu.
77.  Modernisasi : Suatu bentuk perubahan sosial masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan zaman.
78.  Intimidasi : Cara unjtuk mengancam seseorang.
79.  Kompetisi : Persaingan hidup dimasyarakat social.
80.  Imitasi : Proses belajar dengan mengikuti atau meniru sikap dan perbuatan orang lain.
81.  Revolusi : Perubahan sosial yang berlangsung cepat di masyarakat.
82.  Empati : Kemampuan menempatkat diri pada kerangka berpikir orang lain.
83.  Simpati : Kecendrungan untuk merasa diri seolah-olah berada dalam keadaan orang lain.
84.  Status : Kedudukan seseorang dalam masyarakat.
85.  Preventif : Mencegah sesuatu sebelum terjadi.
86.  Regresif : berurutan mundur.
87.  Koalisi : Persekutuan dalam berkerjasama yang memeiliki kepentingan sendiri-sendiri.
88.  Patrilineal : garis keturunan yang ditarik dari garik ayah.
89.  Matrilineal : garis keturunan yang ditarik dari garis ibu.
90.  Discovery : Proses yang baru.
91.  Destruktif : Memusnahkan atau mengahancurkan.
92.  Panguyuban : Suatu perkumpulan yang didirikan orang- orang yang sepaham untuk membina kerukunan diantara anggotanya.
93.  Keluarga : Suatu kelompok kecil yang terdiri dari ayah dan ibu serta anak-anak.
94.  Masyarakat : Kumpulan individu yang berinteraksi dalam wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu sehingga menciptakan suatu system.
95.  Adat : Pranata yang terdapat dalam masyarakat.
96.  Budaya : Exspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir.
97.  Norma : Aturan-aturan yang ditetapkan di masyarakat.
98.  Etika : Nilai kesopanan / moral.
99.  Ras : Rumpun bangsa.
100. Perubahan Soial : Perubahan yang berkaitan dengan struktur sosial dan fungsi sosial.
101. Perbedaan : selisih satu dengan yang lain.
102. Kerja sama : Mel;akukan sesuatu secara bergotong royong atau bersama-sama agar suatu masalah cepat selesai.
103. Ilmu pengetahuan : Pengetahuan yang disusun secara sistematis berdasarkan akal pikiran dan bersifat objektif.
104. Asimilisi : dua kelompok yang berbeda kebudayaan dan saling berhubungan dengan penuh toleransi.
105. Sugesti : Pemberian pandangan atau anjuran tertentu dengan maksud untuk ditiru orang lain tanpa pikir panjang.
106. Individu : Orang atau pribadi.
107. Assosiatif : Bersifat asoniasi yaitu persatuan atau pembentukan hubungan.
108. Akomodasi : Usaha manusia untuk mereddakan pertikaian.
109. Westernisasi : Perubahan budaya, sosial, ekonomi atau kehidupan masyarakat yang akhirnya condong kegaya hidup barat.
110. Zoon Politicon : Kumpulan individu-individu yang menempati daerah tertentu membentuk kesatuan masyarakat ; Himpunan masyarakat yang menempati daerah atau wilayah yang lebih luas membentuk sebuah negara. Sebagai makhluk politik, eksistensi manusia tidak terpisahkan dengan konsepsi negara.
111.      Gregoriusness : makhluk gregoriusness manusia sebagai makhluk komunikasi bentuk-bentuk hubungan antar manusia sasaran memahami pengertian dan peranan sistem informasi akuntansi.
112.      Sistem sosial adalah: sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan, hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
113. Status  social adalah:  sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status social yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
114. Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
115. Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
116. Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
117. Posisi social/social position : posisi individu dalam suatu masyarakat tertentu dan budaya. Sebuah posisi tertentu (misalnya, pendudukan imam) mungkin milik banyak orang. Posisi sosial mempengaruhi status sosial. Satu dapat memiliki beberapa posisi sosial, tetapi hanya satu status sosial
118. Role distance/ peran jarak adalah deskripsi numerik dari seberapa jauh jarak objek. Dalam fisika atau diskusi sehari-hari, jarak dapat merujuk kepada panjang fisik, atau estimasi berdasarkan kriteria lain
119. Lingkaran social/social circle : Manchester utama acara perusahaan untuk single bothmanchester dan pasangan. Seperti merangkak pub, malam anggur, atau dalam makan, kita memiliki kalender penuh menyenangkan dan hal-hal yang aktif untuk melakukan di Manchester.
120. Cultural lag : suatu keadaan ketika terjadi unsur- unsur kebudayaan yang tidak berkembang secara bersamaan. Ketika salah satu unsur berkembang dengan cepat dan salah satu mengalami ketertinggalan.
121. Asimilasi : pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok
122. Anarkisme : ajaran yang menentang setiap kekuatan. Anomali adalah ketidak normalan,penyimpangan dari normal.
123. Anomi : perilaku tanpa arah dan apatis.
124. Antitesis : pertikaian yang memuncak.
125. Antropologi : ilmu yang mempelajari tentang manusia. Anarkis adalah tidak ada pemerintahan.
126. Applied science : ilmu terapan atau cara menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
127. Arbitrasi : cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga.
128. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya
pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan.
129. Chaos adalah Ketidakamanan yang terjadi karena gangguan keamanan.
130. Civilization adalah peradaban suatu masyarakat.
131. Conformity (konformitas)/inovasi adalah cara adaptasi dimana seseorang mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
132. Corporate crime (kejahatan korporat) adalah jenis kejahatan yang dilakuakan atas nama organisasi dengan tujuan menaikan keuntungan atau menekan kerugian.
133. Crime without victim (kejahatan tanpa korban) adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana.
134. Delinkuensi adalah tingkah laku yang menyalahi secara ringan norma dan hukum yang berlaku di suatu masyarakat.
135. Demonstrasi adalah pernyataan proses yang dikemukakan secara massal,unjuk rasa. Dan merupakan sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak.
136. Deviance adalah kecendrungan menyimpang dari suatu norma atau tidak patuh pada suatu norma tertentu.
137.  Difusi adalah pengaruh migrasi dan pengalihan pranata budata melewati batas-batas bahasa,khususnya inovasi.
138. Difusi kebudayaan adalah Penyebaran ataumperembesan sesuatu(kebudayaan, teknologi, ide) dari suatu pihak ke pihak lainnya.
139. Eliminasi adalah pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah.
140. Fakta sosial adalah pola-pola atau sistem yang mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir dan merasa.
141. Fanatisme adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius.
142. Ilmu murni dalam sosiologi merupakan pencarian pengetahuan.
143. Ilmu terapan dalam sosiologi merupakan pencarian cara-cara untuk menggunakan pengetahuan ilmiah guna memecahkan masalah praktis.
144. Interaksionisme simbolik adalah interaksi antara pribadi-pribadi yang didasarkan pada penafsiran terhadap perilaku masing-masing.
145. Jarak intim adalah pada jarak ini terjadi keterlibatan intensif pancaindra seseorang terhadap orang lain. Jarak ini sejauh 0-45cm.
146. Jarak pribadi adalah jarak sejauh 45cm-1,22m.
147. Jarak publik adalah jarak lebih jauh dari 3.66m.
148. Jarak sosial adalah pada jarak ini orang yang berinteraksi dapat berbicara wajar tanpa saling bersentuhan, jarak ini sejauh 1,22m-4,66m.
149. Kasta adalah Status sosial yang ditentukan oleh keturunan.

150. Keajegan adalah kondisi keteratutan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai ,dan norma sosial yang berlangsung secara terus-menerus.