Bagi
bangsa Indonesia, music memiliki berbagai macam fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat, diantaranya :
1.
Sebagai media atau sarana pengiring upacara adat dan ritual keagamaan
Musik di Indonesia pada umumnya berkaitan erat dengan
upacara-upacara ritual masyarakat, seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran,
serta upacara-upacara keagamaan dan kenegaraan. Bahkan, di
beberapa
daerah, bunyi- bunyi yang dihasilkan instrumen atau alat musik tertentu
diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen-instrumen seperti
itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Contoh musik yang memiliki fungsi ritual keagamaan
adalah musik yang dipakai dalam upacara ibadah agama Nasrani. Selain itu musik
juga digunakan dalam upacara kenegaraan Peringatan Kemerdekaan Indonesia
tanggal 17 Agustus.
2.
Sebagai media atau sarana hiburan
Musik di Indonesia juga berfungsi sebagai sarana
hiburan bagi masyarakatnya. Dalam hal ini musik merupakan salah satu cara untuk
menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi
dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat daerah di
Indonesia sangat antusias dalam menonton pergelaran musik. Jika ada
pertunjukkan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong-bondong mendatangi
tempat pertunjukkan untuk menonton. Dengan berkembangnya teknologi media,
seperti CD, radio, televisi, kaset, dan computer, kebutuhan masyarakat akan
hiburan semakin mudah dipenuhi. Mereka tidak perlu lagi mendatangi tempat-tempat
pertunjukkan. Mereka hanya perlu membeli media- media ini dan menikmatinya di
rumah sambil beristirahat, bahkan sambil bekerja.
3.
Sebagai media atau sarana komunikasi
Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat bunyi-bunyi
tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya,
bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu dan menjadi tanda bagi anggota
masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan.
Contohnya, dalam masyarakat Jawa, bunyi kentongan
dengan ritme 3 kali berturut-turut memberi tanda adanya kebakaran di wilayah tersebut,
sedangkan bunyi kentongan dengan ritme 4 kali berturut-turut merupakan tanda
adanya bahaya banjir. Hal yang sama terdapat pada bunyi-bunyi yang dihasilkan
oleh bedug di masjid atau lonceng di gereja.
4.
Sebagai media atau sarana pengiring tarian
Di
berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tari-tarian daerah. Oleh karena itu kebanyakan
tari-tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh music daerahnya
sendiri.
Contoh : Tari Kecak dari Bali, hanya bisa diiringi
oleh alunan bunyi yang khas Bali. Tari Saman dari Aceh, hanya bisa diiringi
oleh alunan bunyi khas Aceh. Tari Kancet Pepatay dari suku bangsa Dayak di
Kalimantan, diiringi dengan lagu Sak Paku yang hanya dapat dibawakan dengan
alat musik Sampe.
Selain
musik daerah, musik pop dan dangdut juga bisa dipakai untuk mengiringi
tari-tarian modern, seperti dansa, poco-poco, dan sebagainya.
1.
Sebagai media atau sarana ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak
hanya sekedar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga
merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk
pita kaset dan cakram padat, serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualan
ini, mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain
dalam media kaset dan CD, para musisi juga melakukan pertunjukkan-pertunjukkan
yang dipungut biaya. Pertunjukkan tidak hanya dilakukan di satu tempat, tetapi
juga bisa dilakukan di daerah-daerah di Indonesia, bahkan sampai ke luar
negeri. Contohnya, Krisdayanti yang telah mengadakan konser di Malaysia dan
Jepang, Inul Daratista yang telah mengadakan serangkaian konser di Jepang dan Korea,
dan masih banyak lagi. Dari kegiatan-kegiatan yang bersifat ekonomi itu, muncul
pula industri-industri musik di Indonesia. Industri ini bisa berupa industri
rekaman, industri pembuatan klip video, industri pembuatan kaset dan CD, hingga
industry manajemen artis. Sebagai organisasi ekonomi, industri-industri ini
juga mempekerjakan orang dan memberi gaji.
2.
Sebagai media atau sarana ekspresi diri
Bagi para seniman, baik pencipta lagu maupun pemain
musik, musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik,
mereka mengaktuali-sasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia. Para musisi ini menyaksikan kondisi masyarakat
serta membuat harapan diri, lalu memformulasikannya dalam bentuk lagu dan
permainan alat musik. Dari tangan mereka itulah lahir karya- karya musik yang
dapat dinikmati oleh masyarakat.
3.
Sebagai sarana atau media pendidikan
Musik dalam pendidikan sangat berperan dalam
pembentukan berpikir kreatif. Melalui seni, kegiatan berpikir kreatif akan
terpacu dan berkembang sehingga dapat digunakan manusia dalam proses belajar.
Sebagai media pendidikan, lagu- lagu dan musik nusantara harus dapat menanamkan
jiwa dan budi pekerti yang baik. Misalnya, mengagungkan nama Tuhan, semangat
nasionalisme, perjuangan, cinta orang tua, lingkungan, teman, dan perilaku yang
baik lainnya.
No comments:
Post a Comment