Monday, 10 October 2016

Essai : Pentingnya Pendidikan Moral untuk Meminimalisir Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja


Remaja adalah  individu labil yang berumur belasan tahun yang emosinya tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, seseorang memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi. Jika tidak dikendalikan ke arah yang positif, seorang remaja bisa saja terjerumus ke hal yang negatif. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, ajakan teman-teman yang bergaul bebas dan salah satu masalah yang paling mengkhawatirkan adalah mengenai penyalahgunaan narkoba. Pada dasarnya narkoba adalah obat yang digunakan oleh para dokter untuk membius pasien dan juga sebagai obat penenang dengan dosis yang sudah ditentukan. Jika digunakan dengan dosis yang tidak semestinya, maka akan mengganggu sistem syaraf pusat yaitu otak, fisik, psikis atau jiwa, dan fungsi sosial. Berbagai penyakit mematikan seperti HIV sampai kematian dapat dipicu oleh pengunaan narkoba. Oleh karena itu, narkoba ditetapkan sebagai obat-obatan terlarang. Namun faktanya, sampai sekarang narkoba masih banyak disalahgunakan terutama di kalangan remaja. Bahkan, berdasarkan hasil Survei Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait penggunaan narkoba tercatat sebanyak 921.695 orang atau sekitar 4,7 persen dari total pelajar dan mahasiswa di Indonesia berstatus sebagai pengguna barang haram tersebut. Kenyataan ini tentu menjadi gambaran betapa rentannya masa remaja. Padahal masa remaja adalah masa yang menentukan masa depan seseorang.
Sebenarnya apa yang menyebabkan remaja mudah terjerumus menyalahkangunakan narkoba? Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Faktor utama penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja pada dasarnya adalah faktor kepribadian dari remaja itu sendiri. Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan rasa keingintahuan yang besar untuk mencoba. Kurangnya pengendalian diri dan emosi yang belum stabil dalam diri seorang remaja membuat dirinya mengambil keputusan tanpa berpikir panjang ketika dihadapkan pada suatu persoalan. Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi mental seorang remaja. Remaja yang kurang perhatian dari orang tuanya dan kurang penerapan disiplin dan tanggung jawab cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya. Pengaruh teman atau kelompok berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudian untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi, tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.
Lalu apa upaya pencegahan untuk memperkecil kemungkinan kasus narkoba yang terjadi pada usia remaja? Pendidikan moral sangat penting untuk perkembangan psikis seseorang. Pendidikan yang diberikan secara terus dan kontinu dapat membangun pribadi anak yang kuat dan cerdas. Pendidikan harus diberikan sejak dini. Keluarga merupakan sumber pendidikan yang utama dan pertama bagi anak. Melalui keluarga, anak dikenalkan tentang agama, tentang perilaku-perilaku yang positif. Dalam pendidikan keluarga diperlukan rasa cinta dan kasih sayang dari orang tua terhadap anaknya. Orang tua berperan sebagai guru yang mengarahkan, memberi contoh dan mengajarkan hal-hal baik untuk anaknya.
 Pendidikan untuk anak tidak hanya cukup dilakukan di lingkungan keluarga. Anak memperoleh pendidikan dari lingkungan sekolah juga. Lingkungan pendidikan sekolah merupakan pendidikan formal. Melalui sekolah, anak dibekali pengetahuan-pengetahuan yang lebih mendalam. Sekolah merupakan pelengkap dan penyempurna dari pendidikan lingkungan keluarga. Jika anak tidak mengenyam dunia pendidikan maka anak tersebut tidak memiliki bekal untuk masa depannya. Karena tidak memiliki bekal, maka anak akan mudah terombang- ambing oleh perkembangan zaman dan mudah terjerumus dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Pendidikan juga di dapatkan dari masyarakat. Pranata pendidikan dalam masyarakat berperan untuk menyiapkan anak yang diharapkan oleh masyarakat. Antara pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat sebenarnya memiliki keterkaitan yang erat.
Selain melakukan upaya pencegahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat melakukan beberapa cara, contohnya melakukan penyuluhan anti narkoba ke sekolah-sekolah, merangkul pemakai narkoba dan mencoba dengan perlahan memberikan nasihat agar mengikuti rehabilitasi, memberikan motivasi agar pemakai mau mengubah pola pikirnya supaya kembali ke jalan yang benar.
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Penyalahgunaan narkoba menimbulkan akibat buruk bagi remaja itu sendiri, keluarga, masyarakat dan tentunya bagi bangsa dan negara. Untuk menangani kasus tersebut peran pendidikan moral sangatlah penting dan diperlukan untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba yang terjadi akhir-akhir ini.

http://news.okezone.com/read/2014/09/28/337/1045517/hasil-survei-921-695-pelajar-konsumsi-narkoba
https://bnnkgarut.wordpress.com/2012/08/02/faktor-penyebab-penyalahgunaan-narkoba/

http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.co.id/2013/12/pentingnya-pendidikan-untuk-mencegah_27.html

No comments:

Post a Comment