Remaja adalah individu labil yang berumur belasan tahun yang
emosinya tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.. Masa remaja
adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini,
seseorang memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi. Jika tidak
dikendalikan ke arah yang positif, seorang remaja bisa saja terjerumus ke hal
yang negatif. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, ajakan
teman-teman yang bergaul bebas dan salah satu masalah yang paling
mengkhawatirkan adalah mengenai penyalahgunaan narkoba. Pada dasarnya narkoba
adalah obat yang digunakan oleh para dokter untuk membius pasien dan juga
sebagai obat penenang dengan dosis yang sudah ditentukan. Jika digunakan dengan
dosis yang tidak semestinya, maka akan mengganggu sistem syaraf pusat yaitu
otak, fisik, psikis atau jiwa, dan fungsi sosial. Berbagai penyakit mematikan
seperti HIV sampai kematian dapat dipicu oleh pengunaan narkoba. Oleh karena
itu, narkoba ditetapkan sebagai obat-obatan terlarang. Namun faktanya, sampai
sekarang narkoba masih banyak disalahgunakan terutama di kalangan remaja.
Bahkan, berdasarkan hasil Survei Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait penggunaan
narkoba tercatat sebanyak 921.695 orang atau sekitar 4,7 persen dari total
pelajar dan mahasiswa di Indonesia berstatus sebagai pengguna barang haram
tersebut. Kenyataan ini tentu menjadi gambaran betapa rentannya masa remaja.
Padahal masa remaja adalah masa yang menentukan masa depan seseorang.
Sebenarnya apa yang menyebabkan remaja
mudah terjerumus menyalahkangunakan narkoba? Banyak faktor yang dapat
menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga pada akhirnya
dapat menyebabkan ketergantungan. Faktor utama penyebab penyalahgunaan narkoba
di kalangan remaja pada dasarnya adalah faktor kepribadian dari remaja itu
sendiri. Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik,
bilogis, personal, kesehatan dan rasa keingintahuan yang besar untuk mencoba. Kurangnya
pengendalian diri dan emosi yang belum stabil dalam diri seorang remaja membuat
dirinya mengambil keputusan tanpa berpikir panjang ketika dihadapkan pada suatu
persoalan. Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu
yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan
narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik
individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi
mental seorang remaja. Remaja yang kurang perhatian dari orang tuanya dan
kurang penerapan disiplin dan tanggung jawab cenderung mencari perhatian
diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya. Pengaruh
teman atau kelompok berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini
disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudian untuk dapat diterima oleh
anggota kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama
antar sesama anggota. Jadi, tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga
mengarahkan perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.
Lalu apa upaya pencegahan untuk
memperkecil kemungkinan kasus narkoba yang terjadi pada usia remaja? Pendidikan
moral sangat penting untuk perkembangan psikis seseorang. Pendidikan yang
diberikan secara terus dan kontinu dapat membangun pribadi anak yang kuat dan
cerdas. Pendidikan harus diberikan sejak dini. Keluarga merupakan sumber
pendidikan yang utama dan pertama bagi anak. Melalui keluarga, anak dikenalkan
tentang agama, tentang perilaku-perilaku yang positif. Dalam pendidikan
keluarga diperlukan rasa cinta dan kasih sayang dari orang tua terhadap
anaknya. Orang tua berperan sebagai guru yang mengarahkan, memberi contoh dan
mengajarkan hal-hal baik untuk anaknya.
Pendidikan untuk anak tidak hanya cukup
dilakukan di lingkungan keluarga. Anak memperoleh pendidikan dari lingkungan
sekolah juga. Lingkungan pendidikan sekolah merupakan pendidikan formal.
Melalui sekolah, anak dibekali pengetahuan-pengetahuan yang lebih mendalam.
Sekolah merupakan pelengkap dan penyempurna dari pendidikan lingkungan
keluarga. Jika anak tidak mengenyam dunia pendidikan maka anak tersebut tidak
memiliki bekal untuk masa depannya. Karena tidak memiliki bekal, maka anak akan
mudah terombang- ambing oleh perkembangan zaman dan mudah terjerumus dalam
kasus penyalahgunaan narkoba. Pendidikan juga di dapatkan dari masyarakat.
Pranata pendidikan dalam masyarakat berperan untuk menyiapkan anak yang
diharapkan oleh masyarakat. Antara pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan
pendidikan masyarakat sebenarnya memiliki keterkaitan yang erat.
Selain melakukan upaya pencegahan seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat melakukan beberapa cara,
contohnya melakukan penyuluhan anti narkoba ke sekolah-sekolah, merangkul
pemakai narkoba dan mencoba dengan perlahan memberikan nasihat agar mengikuti
rehabilitasi, memberikan motivasi agar pemakai mau mengubah pola pikirnya
supaya kembali ke jalan yang benar.
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah
serius yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Penyalahgunaan narkoba
menimbulkan akibat buruk bagi remaja itu sendiri, keluarga, masyarakat dan tentunya
bagi bangsa dan negara. Untuk menangani kasus tersebut peran pendidikan moral
sangatlah penting dan diperlukan untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba
yang terjadi akhir-akhir ini.
http://news.okezone.com/read/2014/09/28/337/1045517/hasil-survei-921-695-pelajar-konsumsi-narkoba
https://bnnkgarut.wordpress.com/2012/08/02/faktor-penyebab-penyalahgunaan-narkoba/
http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.co.id/2013/12/pentingnya-pendidikan-untuk-mencegah_27.html
No comments:
Post a Comment