Budaya logam atau zaman logam,
dikenal setelah manusia mulai hidup menetap. Dalam periode ini banyak peralatan
rumah tangga yang sudah terbuat dari logam. Budaya logam terbagi atas tiga zaman yaitu,
zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
Zaman
Tembaga
Budaya tembaga atau peralatan
dari tembaga tidak dikenal
di Indonesia. Budaya tembaga berkembang di daerah Vietnam, Kamboja, Muangthai hingga Semenanjung
Malaya.
Zaman
Perunggu
Perunggu adalah campuran tembaga dengan
timah. Peralatan dari perunggu yang di kenal luas antara lain kapak
perunggu, nekara perunggu, bejana perunggu, dan perhiasan perunggu.
Kapak Perunggu
Kapak
perunggu disebut kapak corong. Di sebut kapak corong
karena bagian atasnya terdapat corong atau lubang
untuk memasukkan tangkai kayu sebagai peganganya. Jenis
kapak ini disebut pula kapak sepatu, karena bentuknya seperti sepatu. Salah
satu jenis kapak ini sebelah sisi bagian atasnya panjang yang disebut kapak
candrasa. Kapak candrasa digunakan hanya untuk keperluan upacara-upacara tertentu,
bukan untuk keperluan sehari-hari.
Nekara Perunggu
Nekara
adalah benda berbentuk dandang yang ditelungkupkan
atau semacam bumbung berpinggang pada bagian
tengahnya, sedangkan bagian atasnya tertutup.
Nekara ditemukan antara lain di
daerah Sumatera, Bali, Jawa, Selayar,
Rote, Alor, Kepulauan Kei, dan Bulau Leti-Moa di Maluku Tenggara. Nekara
terbesar ditemukan di Bali dengan tinggi 1,86 meter dan garis tengah 1,60 meter. Nekara itu dianggap
suci. Menurut masyarakat setempat nekara itu merupakan
bagian dari bulan yang jatuh dari langit. Hingga sekarang
nekara itu disimpan di dalam Pura Panataran Sasih di
desa Intaran daerah Pajeng-Gianyar ( Bali ).
Nekara yang
ditemukan di pulau Alor ( Nusa Tenggara Timur ) berukuran paling kecil. Oleh masyarakat setempat
disebut moko. Moko juga dianggap suci. Moko dapat
dijadikan sebagai mas kawin oleh anggota masyarakat tertentu.
Nekara yang ditemukan berbagai daerah memiliki pola
hias yang berbeda-beda. Ada yang berpola hias berupa garis-garis
lurus, bengkok, pilin, geometrik, rumah, perahu, pemandangan,
dan berbagai jenis hewan.
Bejana Perunggu
Bejana
perunggu adalah benda yang bentuknya bulat
panjang atau menyerupai gitar tanpa tangkai. Bejana perunggu
terdapat di Sumatera daerah Kerinci dan satu buah lagi
ditemukan di Sampang ( Madura ). Bejana yang ditemukan di
Kerinci panjangnya 50,8 cm dan lebar 37 cm, sedangkan bejana
yang ditemukan di Sampang ( Madura ) panjangnya 90
cm dan lebarnya 54 cm.
Perhiasan Perunggu
Benda-benda perhiasan pada
zaman perunggu, sudah banyak ragam dan jenis, seperti manik-manik, gelang tangan,
gelang kaki, dan anting-anting. Benda-benda perhiasan
banyak ditemukan di dalam kuburan antara lain di Sumatera,
Jawa, dan Bali.
Zaman Besi
Peralatan
dari besi antara lain cangkul, mata kapak, mata pisau, sabit, pedang, tombak, dan
tongkat. Daerah
penemuannya antara lain di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.
Selain
budaya batu dan logam, menurut Dr. J.J. Brandes, bangga Indonesia telah
memiliki 10 unsur budaya asli sebelum masuknya agama dan budaya Hindu-Buddha
dari India, yang hingga sekarang masih tetap bertahan. Mengenai kesepuluh
unsur budaya asli itu, telah dijelaskan pada bab terdahulu.
No comments:
Post a Comment