Friday, 15 June 2012

cara menambah VRAM (virtual memory)


Pada saat windows melakukan proses dimana
membutuhkan memory yang cukup besar, tidak hanya
Random Access Memory (RAM), tapi juga memory virtual
yang berada di harddisk anda. Kita bisa menambah ukuran
RAM dengan membeli yang baru, namun berbeda dengan
virtual memory bisa ditambahkan dan hanya tergantung
pada ukuran harddisk anda.
Dalam masalah ini, windows akan memberi peringatan
kepada pengguna bahwa virtual memory low jika RAM
telah penuh dan virtual memory juga penuh. Oleh karena
itu kita bisa memperbesar ukuran virtual memory ini
dengan cara sebagai berikut:
Buka start -> Control Panel
Pilih System dan pilih Tab Advance
Klik tombol Setting yang ada di area Performance
Pilih Tab Advance
Klik tombol Change yang berada di area virtual memory
Isi Initial size dan maximum size dengan nilai yang anda
inginkan sebagai contoh bisa dilihat di gambar
Jika anda telah melakukan setting nilai virtual memory ini
akan membuat virtual memory low tidak akan terjadi dan
akan mempercepat komputer anda (tetapi tidak
signifikan).
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Cara membuat installer suatu program aplikasi



Installer adalah sebuah aplikasi yang dimana untuk
mengekstrak file yang dibungkus ke dalam file arsip seperti
WinRAR atau WinZip ke folder yang dimana kamu letakkan
direktorinya contohnya: C:\Program Files\(nama foldernya).
Membuat installer itu sangatlah mudah sekali,apalagi sudah
mahir. Yang terutama adalah kita punya aplikasi khusus
InstallerMaker seperti: Nullsoft Installer System (NSIS)
,WinRAR,dan masih banyak lagi.
Disini saya hanya akan memberikan tutor pengistallan yang
mudah yaitu dengan WinRAR:
1. Pertama kamu harus punya WinRAR terlebih dahulu,jika tidak
ada silahkan cari di Indowebster dengan menuliskan di
keywordnya WinRAR 3.70 atau download dari http://
www.winrar.com/.
2. Setelah itu installah WinRARnya,kemudian buka folder yang
kalian mau dibikin installernya.
3. Kemudian pilih semua file yang mau dibikin installernya
dengan menekan tombol pintasnya Ctrl + A.
4. Kemudian pointer komputer kamu harus berada pada posisi
file yang sudah dipilih yang dilanjuti dengan mengklik mouse
kanan dan pilih “Add to archive…”.
5. Setelah itu pada kotak dialog muncul beberapa pilihan pada
kotak “Archiving options” dan pilih “Create SFX archive”.
6. Setelah itu klik .RAR pada kotak Archive format. Kenapa
pilih .rar? karena ada perbedaan antara file arsip .rar
dengan .zip yaitu file arsip .rar biasanya kompresan file kuat
jadi bisa makan ratio kompresan sampai 50%,semakin kurang
ratio kompresan maka membuat muatan file arsipnya kecil dan
jadi mudah dipindahkan ke direktori mana saja.
7. Setelah itu pilih “Advanced” untuk mengatur mode installer
yang akan di buat.
8. Setelah itu klik button “SFX options” untuk mengatur
rancangannya.
9. Pada pilihan General isi kotak Path to extrac dan isikan
dengan tulisan C:\Program Files\(nama foldernya).
10. Pilih Advanced untuk membuat shorcut,dengan klik button
Add shortcut…
11. Pada kotak dialog add shortcut pilihlah dimana shortcutnya
dibuat pada Where to create.
12. Kemudian pilih Desktop jika kamu ingin muncul jalan
pintasnya di depan layar komputer.
13. Isilah source file name yaitu file aplikasi dasar dimana yang
ada pada folder program kamu.contoh: Application.exe,maka
pada kotak source file name tersebut kamu isikan yang sama
dengan nama file aslinya.
14. Isi shortcut name dengan menuliskan nama file pintas
yang kamu inginkan. Jika sudah klik Ok
15. Jika ada lagi yang mau dibuat shortcutnya,klik lagi add to
shortcutnya. Jika mau dibikin ke folder start pilih Start Menu/
Program dan caranya sama dengan tutor dari nomor 13 dan
14.
16. Kemudian pilih “Text and icon” untuk mengisi rancangan
lainnya.
17. Isi Title of SFX window untuk mengisi nama installernya.
18. Isi Text to display in SFX window untuk mengisi
petunjuknya.
19. Kemudian pada kotak Customize SFX logo and icon pilih
browse pada kotak “Load SFX logo from the file” itu untuk
apa?,yaitu untuk memasukan mode gambar pada installer
kamu. Filenya harus berformat .bmp ukurannya disarankan 100
x 300 juga muatannya maksimal 300 kb.
20. Setelah itu pilih browse pada kotak “Load SFX icon from
the file” untuk apa juga?,yaitu untuk membuat tampilan ikon
gambar installer kamu. Filenya harus asli yang
berformat .ico,bukan file dari .bmp terus diubah formatnya
menjadi .ico paham?.
21. Pilih License untuk membuat tampilan installer kamu lebih
menarik dengan lilensi atau ketentuan syarat sah untuk
pemakai.
22. Isilah judul lilensinya yang dilanjutkan mengisi isi lilensinya.
23. Kemudian jika ada lagi yang diisikan atau diatur silahkan
kamu atur sendiri,kenapa?,karena disini saya hanya memberi
tutor yang mudahnya saja. (It’s only easy)
24. Setelah itu klik Ok untuk SFX options dan kemudian klik Ok
lagi pada kotak dialog WinRARnya.
25. Tunggulah sampai beberapa saat sampai selesai.
Nah sekian tutor membuat installer dengan mudah yang saya
berikan pada kamu.

Tips dan trik PES 2011-2012


Tips ini berlaku untuk pes versi semuanya sampai pes 2011,
mungkin pes 2012 juga termasuk dalam tips ini (maklum lah,
belum ngetest pes 2012) tips ini diperuntukan bagi player yg
dari kelas bawah yang sedang naik ke atas. Tips ini ditulis biar
saya ga lupa lagi, kemarin lama ga main jadi lupa cara main pes.
Di game ini tombol yang paling sangat berbahaya adalah
tombol R2, Kok bisa?? Karna dengan R2 ini kita jadi sangat
gampang menggocek lawan, tombol ini lebih cepat mengontrol
ke kiri atau ke kanan bola. Bisa juga ditambahkan R1. Tiap
pencet R2 (setelah membelokan pemain), langsung teken R1
(Dash untuk memaksimalkan gocekan) harus perhatikan juga
jarak lawan, kalo meyakinkan bisa digocek, yaa gocek langsung
kabur (dash). Kelemahan nya adalah, jika di takling lawan (tapi
kalau gagal takling, bisa jadi lawan kena kartu).
Masih membahas tentang R2. banyak para player yang udah
jago2 sering pencet tombol ini, Kenapa??? Karena tombol ini
yang membuat kita menguasai permainan atau yang sering
disebut dengan balll possesion. Caranya??
Seperti yang dibahas sebelum nya tips dan trik pes part 1,
yaitu tentang tombol R2 bagaimana untuk mempertahankan
bola dalam pertandingan atau ball possesion dengan
menggunakan R2, Tapi sepertinya ada tombol tambahan,
soalnya mau bahas ball possesion. Jika bermain ball possesion
sang pemain harus tenang, karna kalo main napsu yang ada
salah ngoper bola. Selalu perhatikan pemain sendiri, jangan
ngoper ke pemain yg lagi lari ga memperhatikan bola, karna
sistem pes lebih nyata yang dibuat pemainnya tidak bisa
ngoper atau terima bola kalau pemain tidak tahu posisi yg
dioper atau penerima bola ga tau kalo lagi dikasi bola. Ga kayak
main pes versi 2009 kebawah, operan lebih gampang
diterima. Bermain ball possesion lebih dapat nikmati, karna
kita kita yang mengusai permainan. Lawan akan bingung
sampai galau 7 keliling. Permainan lawan akan kacau (emosi
pemain) karna ga dapet bola, kena pelanggaran kecil biasanya
mulai main tekel.
Bagaimana cara mengontrol bola dalam keadaan terdesak.
Inilah rahasia ball possesion di pes : Receiving The Ball
Menerima bola atau Receiving The Ball. Tekan R1 + arah
menjauhkan bola dari pemain lawan. Kalau jarak musuh jauh,
bisa juga R2 + arah.
Follow Through / Mengikuti arah bola. Jika jarak musuh
masih jauh tekan R + arahkan pemain ke belakang, jadi pemain
langsung putar balik badan. Jika musuh mendekat, kesempatan
menggocek sangat mudah dilakukan.
Letting The Ball Through/ Membiarkan bola lewat.
Jika dalam situasi terdesak dan teman dalam satu tim yang
lain dapat menerima bola, lakukan letting the through ini. Jika
bola mendekat tekan R1.
Super Cancel / Super cancel. Kadang bot yang bergerak
susah diatur, dengan super cancel kita bisa mengarahkan bot
yang susah digerakan. Tekan R1 + R2 arahkan pemain alhasil
si bot tunduk ditangan kita.
Tambahan, jangan biarkan defender menggiring bola
menghadap musuh langsung. Karna di pes 2011, gampang
blunder. Caranya tekan R2 jauhkan bola dari musuh tendang
bola agak keras ke teman atau buang bola pencet kotak, main
dengan tetap tenang.

Mengatasi masalah-masalah pada Counter Strike Extreme



Jika anda mengalami masalah saat ingin memainkan Counter Strike Extreme. Berikut penjelansannya :

1. Mengatasi masalah =  "This application was created with the evaluation version
of AutoPlayMediaStudio and has now expired. Please see
http://www.indigorose.com to find out how to order the
registered version of AutoPlayMediaStudio."

Tulisan itu muncul karena pada saat sobat memainkan
Counter Strike Xtreme v6 2011, komputer sobat tidak
terhubung dengan Internet, jadi Launcher tidak bisa memeriksa
update yang tersedia. Cara mudahnya, sobat hanya perlu
membuka " counter-strike.bat " yang ada didalam Folder
Counter Strike Xtreme v6 2011 sobat atau bisa menggunakan
Launcher yang sudah sediakan untuk didownload
secara Gratis. [ Download ]

2. Mengatasi = "Error 5899 : Metadata file missing or damaged [-1]!!!"

Error 5899 muncul karena sobat telah merubah settingan
Video yang tidak Support dengan Resolusi Komputer sobat,
Hal ini bisa diatasi dengan Cara merubah kembali Settingan
Video Counter Strike Xtreme v6 2011 sobat kembali ke
settingan awal, caranya :
   1. Masuk kedalam Folder Counter Strike Xtreme v6 2011
   2. Buka atau Jalankan " half-life.bat "
3. Ubahlah Renderer Video dari Software menjadi
OpenGL / D3D
   4. Selesai

3. Mengatasi masalah = "Component 'MSCOMCTL.OCX' or one of its dependencies
not correctly registered: a file is missing or invalid."

Untuk mengatasi permasalahan missing mscomctl.ocx ini, sobat hanya cukup
mendownload Komponen yang kurang, yaitu
MSCOMCTL.OCX lalu memasangkannya kedalam Folder
System32. [ Download ]

Baiklah, sekiranya hanya itu saja yang baru bisa Deklarasikan kepada sobat semua, untuk pertanyaan yang
lain, silahkan masukan pada Kotak Komentar dibawah, agar bisa dibahas pada Postingan selanjutnya.
Semoga Bermanfaat

Cara menambah Senjata Point Blank Ke Condition Zero / Counter Strike



Untuk sobat, yang suka main CS / CZ saya akan share tips cara menambah senjata point blank ke cs / cz. Pasti sobat juga tau kan Point Blank?. Ya pasti tau laa. Yasudah. tinggal pilih - pilih saja di bawah ini senjatanya terus di download. Oh iya, senjata ini di buat oleh Counter Strike Point Blank.

Handgun
MK-23
http://www.gamebanana.com/skins/15949

Dual Phyton by Andi
http://www.4shared.com/file/JR2GdU0z/phyton_colts.html

Taurus Raging Bull no scope by Spazitron
http://www.mediafire.com/?ro4dd2hf04cgcng

Dual Deagle by Krezsna & Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?qk3oc1blq1oq8r4

Shotgun
M1887 by Andi
http://www.4shared.com/file/CijrGSwb/m1887_pointblank.html

M1887 by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?84dug5zzt635882

M1887/Winchester by Undead
http://www.mediafire.com/?jyrgotk5yfy

Submachine Gun
Dual Mac10 by Daffa
http://www.4shared.com/file/0CJE9LOy/mac10_centerhands_.html

Dual Uzi
http://www.gamebanana.com/skins/24579    
Dual Micro Uzi
http://www.gamebanana.com/skins/4543
Dual MP9
http://www.gamebanana.com/skins/17828
Dual P90
http://www.gamebanana.com/skins/36651
MP7 Sl + MP7 Ext
http://www.gamebanana.com/skins/94726
P90 by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?ia4gg0af14c5hua
P90 Laser
http://www.gamebanana.com/skins/12708
Dual Kriss
http://www.4shared.com/file/LucHgRsS/Dual_Kriss_By_Ernest.htm
http://www.4shared.com/file/A8VlKiTd/Dual_Kriss.html

Assault Rifle/Sniper Rifle
AK SOPMOD by Andi
http://www.4shared.com/file/T5x3DtGW/AK_SOPMOD.html
AK47 with Silencer for M4A1 by Daffa
http://www.4shared.com/file/H9O1KvEs/ak47_with_silience.html
MP5K for Famas by Daffa
http://www.4shared.com/file/U8_hI6YH/mp5k_famas_.html
Daewoo K-2
http://counterstrikepointblank.wordpress.com/2010/12/28/download-skin-daewoo-k2-assault-rifle-point-blank-di-counter-strike-1-6-dan-condition-zero/
AUG A3  by Daffa
http://www.4shared.com/file/MF-CRjiu/aug_A3.html
Dragunov SVD by Daffa
http://www.4shared.com/file/ZNMkuMtE/DRAGUNOVSVD.html
Sig552 by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?t92s5498zisap9r
G36C by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?n9cnyr5xgp8ej86
F2000(submitted by Spazitron)
http://www.mediafire.com/?8l7lddmu3un8am9
XM8(submitted by Spazitron)
http://www.mediafire.com/?rq5sc6tdiqgu2uj
M4A1 Eotech
http://www.gamebanana.com/skins/106237
SA58
http://www.gamebanana.com/skins/102653
VSS
http://www.gamebanana.com/skins/98716
Dragunov CSO
http://www.gamebanana.com/skins/102079
Tactical AUG A3
http://www.gamebanana.com/skins/102290
K1 Jadi-jadian (untuk AK47)
http://www.gamebanana.com/skins/496
Sig552 Camo by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?1rugbh9xrf95y33
F2000 by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?00nejotz76tdt43
PSG1 by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?2inb1qcb489jo1i


Machine Gun
MK46
http://www.gamebanana.com/skins/858
Others
Point Blank weapon pack (submitted by Krezsna)
http://www.mediafire.com/?dbdec3t2172t8sy
Amok Kukri by Hessho
http://www.mediafire.com/download.php?m71xbdm6n1d7n15

UPDATE!!!!
Cara memasukkan senjata - senjata di atas
Pertama, Klik Folder Dengan Cara Klik kanan pada Icon 'CZ / CS' lalu 'Properties' Ketika kotak dialog terbuka, pilih 'Find Target' lalu terbukalah folder CZ di C:/ Pilih Folder 'Cstrike' lalu pilih folder 'Models' dan masukkan File berformat .mdl kedalam folder tersebut.
Untuk yang berformat .wav/.mp3 masukkan ke folder 'Sounds' (Jika ada tulisan 'the folder contains a file named "...." ' bisa langsung di klik yes...)
Oh iya. Jika sobat ingin memasangnya. Copy saja dulu file aslinya di Folder lain. Agar jika sobat ingin mengubahnya seperti semula tidak kebingungan mencari file aslinya.

Cara Main Game Counter Strike Multiplayer tanpa Kabel


Berikut ini saya akan menjelaskan tentang Cara main game
Counter Strike tanpa kabel.Untuk setting wireless adhoc pada Windows 7 dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Buka Control Panel > Network and Sharing Center > set up new connection or network

2. Selanjutnya akan muncul

3. Klik Next dua kali. Akan muncul hal berikut :
selanjutnya kita mengisi nama untuk network, security type,
dan security key/ passwordnya.. Pada security type " No
authentication (Open)",tidak perlu diisi password saat
mau koneksi.Kecuali "WEP" kita harus mengisi password
untuk koneksi ke wirelessnya  begitu pula dengan  "WPA2
personal", tetapi WPA2 Personal, user yang mau masuk
terbatas. jika sudah klik next.

4. Jika  berhasil akan muncul sperti ini
 Jika ingin membagi koneksi internet maka dapat mengklik
Turn on Internet connection sharing. Jika tidak Close aja

5.  Untuk memastikan koneksi anda sudah ada, maka buka
control panel atau lihat icon network di sebelah bawah
paling kanan.

6.untuk menghubungkan ke komputer server (komputer yang
mensetting Wireless). komputer client (lain), harus mempunyai
wireless juga. Pada Computer lain coba buka network
connection dan lihat apa wifi yang baru dibuat terdeteksi.
jika ya maka klik connect pada nama network yg baru dibuat
tentunya dengan memasukan pasword tadi dan di komputer
server otomatis juga akan terjadi koneksi.

 7. Ketika saya membuka IP di komputer Server yang
menggunakan windows 7 akan muncul ip otomatis. Cara
mengecek IP. Buka Start > Run > ketik cmd > Enter > ketik
ipconfig dan muncul IP Anda...

8. Jika semua computer sudah terkoneksi, maka buka CS
pada komputer yg akan menjadi server game, klik menu
Create Server dan masukkan setting server sesuai keinginan,
setelah server sukses dibuat, komputer yg lain klik Find
Server dan cari server di koneksi LAN, maka akan muncul
nama server yg sudah dibuat lalu klik join atau CARA
ALTERNATIF komputer yang bertindak sebagai server
masuk duluan dan mainkan seperti biasanya dan computer
lain tinggal ikut dengan mengklik find server. Selamat Bermain
Maka selanjutnya anda dapat memaikannya dengan rekan
anda. Game ini dapat dimainkan dengan tetangga2 anda
radius 20 meter lebih tergantung kekuatan sinyal laptop
anda.

Catatan :
jika masih belum bisa silahkan komentar di bawah postingan
ini... atau di kotak pesan. Terima
kasih.

Monday, 11 June 2012

Badan-Badan Kelengkapan PBB


a. Majelis Umum (General Assembly)
Melaksanakan sidang sekitar bulan September sampai Oktober tiap tahunnya. Bertugas merundingkan permasalahan yang ditetapkan dalam Piagam PBB termasuk yang diajukan Dewan Keamanan, dan menyusun anggaran belanja PBB.

b. Dewan Keamanan (Security Council)
Terdiri dari dua macam keanggotaan yaitu anggota tetap dan tidak tetap. Anggota tetap terdiri atas lima negara (The Big Five), yaitu AS, Rusia, Prancis, Inggris, dan Cina. Anggota tetap Dewan Keamanan memiliki hak veto, artinya hak untuk membatalkan suatu keputusan. Apabila dalam suatu persidangan salah satu anggota tetap memveto keputusan maka keputusan tersebut dibatalkan. Sedang anggota tidak tetap terdiri dari sepuluh negara yang dipilih setiap dua tahun dalam sidang umum. Tugas Dewan Keamanan adalah membantu mencapai perdamaian dunia dan berupaya menyelesaikan konflik yang terjadi antarnegara di dunia agar dapat terselesaikan secara damai.

c. Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
Bertugas mengawasi masa transisi suatu wilayah yang belum mempunyai pemerintahan sendiri.

d. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
Bertugas memberi keputusan atas dasar hukum internasional mengenai perselisihan internasional. Berkedudukan di Den Haag, Belanda.

e. Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal
Sekretariat PBB bertugas melaksanakan tugas-tugas administratif PBB, membuat laporan tahunan untuk Majelis Umum mengenai kegiatan PBB, dan mengajukan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi yang menurut pendapatnya dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. Berikut ini beberapa tokoh yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal PBB.
1) Trygve Lie dari Norwegia (1946 1953).
2) Dag Hamarskjold dari Swedia (1953 1961).
3) U Thant dari Myanmar (1961 1971).
4) Kurt Waldheim dari Austria (1972 1982).
5) Javier Perez de Cuellear dari Peru (1982 1991).
6) Boutros-Boutros Ghali dari Mesir (1992 1996).
7) Kofi Annan dari Ghana (1997 2006).
8) Ban Ki Moon dari Korea Selatan (2007 sekarang).

f. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)
Bertugas mengurus masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, HAM, kesehatan, emansipasi, serta transportasi. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Dewan Ekonomi membentuk badan-badan khusus misalnya FAO, WHO, ILO, IMF, IBRD, UPU, ITU, UNHCR, UNESCO, dan UNICEF.

1) FAO (Food and Agriculture Organization), bertugas membantu meningkatkan standar gizi dan taraf hidup masyarakat dunia.

2) WHO (World Health Organization), bertugas memajukan tingkat kesehatan dan memberantas penyakit menular di dunia.

3) ILO (International Labour Organization), bertugas membantu kepentingan kaum pekerja di dunia.

4) IMF (International Monetary Fund) ,bertugas memajukan perdagangan internasional dan membantu negara-negara yang mengalami masalah keuangan.

5) IBRD (International Bank for Reconstruction and Development), bertugas membantu perbaikan ekonomi dan memberi pinjaman lunak kepada negara yang memerlukan.

6) ITU (International Telecommunication Union), bertugas mengembangkan pemerataan dan modernisasi teknik telekomunikasi dengan perlengkapan standar. Perkembangan Hubungan PBB dan Indonesia Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup besar.

Berikut ini peranan PBB terhadap Indonesia.

a. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.

b. PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville.

c. Ketika terjadi Agresi militer Belanda II, PBB membentuk UNCI. Hasil kerja UNCI adalah
mempertemukan Indonesia-Belanda dalam Perundingan Roem Royen.

d. PBB juga berperan dalam penyelesaian masalah Irian Barat PBB membentuk pemerintahan sementara yang bernama UNTEA. Pada tanggal 1 Maret 1963 PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

e. Saat pelaksanaan Pepera tahun 1969, utusan PBB yang diwakili Ortis Sanz hadir. Ortis Sanz juga membawa hasil Pepera ke dalam sidang umum PBB. Hubungan Indonesia dengan lembaga PBB mengalami perang surut. Semasa Orde Lama Indonesia menjauhkan diri dari PBB. Bahkan pernah keluar dari keanggotaan lembaga tersebut. Pada masa Orde Baru, Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB. Indonesia mulai menunjukkan peran aktifnya.

Berikut ini beberapa contoh peran Indonesia dalam organisasi PBB.
a. Pada bulan Januari tahun 1957 Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda I untuk ikut memelihara perdamaian di Timur Tengah.

b. Pada tanggal 10 September 1960 Indonesia mengirim Pasukan Garuda II dan III untuk mengatasi konflik di Kongo.

c. Pada bulan Januari 1973 Indonesia mengirim Pasukan Garuda IV, V, VI, VII dan VIII untuk mengatasi konflik di Vietnam.

7) UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), bertugas membantu pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan.

8) UNICEF (United Nations International Childrens Emergency Fund), bertugas membantu memenuhi kepentingan anak-anak di seluruh dunia.

9) UPU (Universal Postal Union), bertugas mengusahakan persamaan prosedur korespondensi internasional untuk lebih mempercepat pengiriman.

10) UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), bertugas mengurusi para pengungsi dan tawanan perang.

Sunday, 10 June 2012

Penyakit Pertusis



Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk yang sangat berat atau batuk intensif. Nama lain tussis quinta, wooping cough, batuk rejan

PERTUSIS

1. Definisi
Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk yang sangat berat atau batuk intensif. Nama lain tussis quinta, wooping cough, batuk rejan

2. Etiologi
Penyebab pertusis adalah Bordetella pertusis atau Hemopilus pertusis. Bordetella pertusis adalah suatu kuman yang kecil ukuran 0,5-1 um dengan diameter 0,2-0,3 um , ovoid kokobasil, tidak bergerak, gram negative , tidak berspora, berkapsul dapat dimatikan pada pemanasan 50ºC tetapi bertahan pada suhu tendah 0- 10ºC dan bisa didapatkan dengan melakukan swab pada daerah nasofaring penderita pertusis yang kemudian ditanam pada media agar Bordet-Gengou.

3. Epidemiologi
Tersebar diseluruh dunia . ditempat tempat yang padat penduduknya dan dapat berupa endemic pada anak. Merupakan penyakit paling menular dengan attack rate 80-100 % pada penduduk yang rentan. Bersifat endemic dengan siklus 3-4 tahun antara juli sampai oktober sesudah akumulasi kelompok rentan, Menyerang semua golongan umur yang terbanyak anak umur , 1tahun, perempuan lebih sering dari laki laki, makin muda yang terkena pertusis makin berbahaya. Insiden puncak antara 1-5 tahun, dengan persentase kurang dari satu tahun : 44%, 1-4 tahun : 21%, 5-9 tahun : 11%, 12 tahun lebih: 24% ( Amerika tahun 1993)
.
4. Patolofisiologi
Bordetella pertusis diitularkan melalui sekresi udara pernapasan yang kemudian melekat pada silia epitel saluran pernapasan. Basil biasanya bersarang pada silia epitel thorak mukosa, menimbulkan eksudasi yang muko purulen, lesi berupa nekrosis bagian basal dan tengah epitel torak, disertai infiltrate netrofil dan makrofag. Mekanisme patogenesis infeksi Bordetella pertusis yaitu perlengketan, perlawanan, pengerusakan local dan diakhiri dengan penyakit sistemik. Perlengketan dipengaruhi oleh FHA ( filamentous Hemoglutinin), LPF (lymphositosis promoting factor), proten 69 kd yang berperan dalam perlengketan Bordetella pertusis pada silia yang menyebabkan Bordetella pertusis dapat bermultipikasi dan menghasilkan toksin dan menimbulkan whooping cough. Dimana LFD menghambat migrasi limfosit dan magrofag didaerah infeksi. Perlawanan karena sel target da limfosist menjadi lemah dan mati oleh karena ADP (toxin mediated adenosine disphosphate) sehingga meningkatkan pengeluaran histamine dan serotonin, blokir beta adrenergic, dan meningkatkan aktivitas isulin. Sedang pengerusakan lokal terjadi karena toksin menyebabkan peradangan ringan disertai hyperplasia jaringan limfoid peribronkial sehingga meningkatkan jumlah mucus pada permukaan silia yang berakibat fungsi silia sebagai pembersih akan terganggu akibatnya akan mudah terjadi infeksi sekunder oleh sterptococos pneumonia, H influenzae, staphylococos aureus. Penumpukan mucus akan menyebabkan plug yang kemudian menjadi obstruksi dan kolaps pada paru, sedang hipoksemia dan sianosis dapat terjadi oleh karena gangguan pertukaran oksigen saat ventilasi dan menimbulkan apneu saat batuk. Lendir yang terbentuk dapat menyumbat bronkus kecil sehingga dapat menimbulkan emfisema dan atelektasis. Eksudasi dapat pula sampai ke alveolus dan menimbulkan infeksi sekunder, kelaina paru itu dapat menimbulkan bronkiektasis.

5. Gejala Klinis
Masa inkubasi Bordetella pertusis adlah 6-2 hari ( rata rata 7 hari). Sedang perjalanan penyakit terjadi antara 6-8 minggu.
Ada 3 stadium Bordetella pertusis Stadium kataral (1-2 minggu) Menyerupai gejala ispa : rinore dengan lender cair, jernih, terdapat injeksi konjungtiva, lakrimasi, batuk ringan iritatif kering dan intermiten, panas tidak begitu tinggi, dan droplet sangat infeksius Stadium paroksimal atau spasmodic (2-4 minggu) Frekwensi derajat batuk bertambah 5-10 kali pengulangan batuk uat, selama expirsi diikuti usaha insprasi masif yang medadak sehingga menimbulkan bunyi melengking (whooop) oleh karena udara yang dihisap melalui glotis yang menyempit. Muka merah, sianosis, mata menonjol,lidah menjulur, lakrimasi, salivasi, petekia diwajah, muntah sesudah batuk paroksimal, apatis , penurunan berat badan, batuk mudah dibangkitkan oleh stress emosiaonal dan aktivitas fisik. Anak dapat terberak berak dan terkencing kencing. Kadang kadang pada penyakit yang berat tampak pula perdarahan subkonjungtiva dan epistaksis. Stadium konvalesens (1-2 minggu) Whoop mulai berangsur angsur menurun dan hilang 2-3 minggu kemudian tetapi pada beberapa pasien akan timbul batuk paroksimal kembali. Episode ininakan berulang ulang untuk beberapa bulan dan sering dihubungkan dengan infeksi saluran
napas bagian atas yang berulang.

6. Diagnosis
Diagnosis ditegakan berdasarkan atas anamnesa , pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboraturium. Pada anamnesis penting ditanyakan adakah serangan yang khas yaitu batuk mula mula timbul pada malam hari tidak mereda malahan meningkat menjadi siang dan malam dan terdapat kontak dengan penderita pertusis, batuk bersifat paroksimal dengan bunyi whoop yang jelas, bagaimanakah riwayat imunisasinya. Pada pemeriksaan fisik tergantung dari stadium saat pasien diperiksa. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis( 20.000-50000/ul) pada akhir stadium kataralis dan permulaan stadium spasmodic. Pada pemeriksaan secret nasofaring didapatkan Bordetella pertusis. Dan pemeriksaan lain adalah foto thorak apakah terdapat infiltrate perihiler, atelektasis atau emfisema. Diagnosis dapat dibuat dengan memperhatikan batuk yang khas bila penderita datang pada stadium spasmodic, sedang pada stadium kataralis sukar dibuat diagnosis karena menyerupai common cold.

7. Diagnosis banding
Pada batuk spasmodic perlu dipikirkan bronkioitis, pneumonia bacterial, sistis fibrosis, tuberculosis dan penyakit lain yang menyebabkan limfadenopati dengan penekanan diluar trakea dan bronkus. Infeksi Bordetella parapertusis, Bordetella bronkiseptika dan adenovirus dapat menyerupai sindrom klinis Bordetella pertusis. Tetapi dapat dibedakan dengan isolasi kumam penyebab.

8. Kompliksi
Alat pernapasan
Dapat terjadi otitis media sering pada bayi, bronchitis, bronkopneumonia, atelektasis yang disebabkan sumbatan mucus, emfisema dapat juga terjadi emfisema mediastinum, leher, kulit pada kasus yang berat, bronkiektasis, sedangkan tuberculosis yang sebelumnya telah ada dapat menjadi bertambah berat, batuk yang keras dapat menyebabkan rupture alveoli, emfisema intestisial, pnemutorak.
Alat pencernaan
Muntah muntah yang berat dapat menimbulkan emasiasi, prolapsus rectum atau hernia yang mungkin timbul karena tingginya tekanan intra abdominal, ulcus pada ujung lidah karena lidah tergosok pada gigi atau tergigit pada waktu serangan batuk, stomatitis. Susunan saraf pusat Kejang dapat timbul karena gangguan keseimbangan elektrolit akibat muntah muntah. Kadang kadang terdapat kongesti dan edema otak, mungkin pula terjadi perdarahan otak, koma, ensefalitis, hiponatremi.
Lain lain
Dapat pula terjadi perdarahan lain seperti epistaksis, hemoptisis dan perdarahan subkonjungtiva.

9. Terapi
Antibiotika

1. Eritromisin dengan dosis 50 mg/kgbb/hari dibagi dalam 4 dosis. Obat ini dpat menghilangkan Bordetella pertusis dari nasofaring dalam 2-7 hari ( rata rata 3-4 hari) dengan demikian memperpendek kemungkinan penyebaran infeksi. Eritromisisn juga menyembuhkan pertusis bila diberikan dalam stadium kataralis, mencegah dan menyembuhkan pneumonia, oleh karena itu sangat penting untuk pengobatan pertusis untuk bayi muda.

2. Ampisilin dengan dosis 100 mg/kgbb/hari, dibagi dalam 4 dosis.

3. lain lain : rovamisin, kotromoksazol, kloramfenikol dan tetrasiklin.
Imunoglobulin
Belum ada penyesuaian faham mengenai pemberian immunoglobulin pada stadium kataralis.
Ekspektoransia dan mukolitik
Kodein diberikan bila terdapat batuk batuk yang hebat sekali.
Luminal sebagai sedative.
Oksigen bila terjadi distress pernapasan baik akut maupun kronik.

PENGERTIAN IMUNISASI DAN CARA PEMBERIAN



Pengertian
Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit
Suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu

Tujuan
Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan mneghilangkan penyakit tertentu dari dunia
Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian
Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (intermediate goal) Respon imun
Respon imun primer ialah respon imun yang terjadi pada pajanan pertama kalinya dengan antigen
Respon imun sekunder ialah respon imun yang diharapkan akan memberi respon adekuat bila terpajan pada antigen yang serupa. Diberikannya vaksinasi berulang beberapa kali adalah agar mendapat titer antibodi yang cukup tinggi dan mencapai nilai protektif.

Jenis kekebalan
Dilihat dari cara timbulnya
Kekebalan pasif Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh , bukan dibuat dari individu itu sendiri. Kekebalan pasif alamiah, kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu dan tidak berlangsung lama(difteri,morbili, tetanus) Kekebalan pasif buatan, kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan zat penolak (imunoglobulin).
Kekebalan aktif Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif biasanya prosesnya lambat tapi dapat berlangsung lama, akibat adanya memori imunologik. Kekebalan aktif terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

Kekebalan aktif alamiah, kekebalan yang diperoleh setelah mengalami atau sembuh dari suatu penyakit. Contoh : anak yang pernah menderita campak maka tidak akan terserang campak lagi
Kekebalan aktif buatan, kekebalan yang dibuat oleh tubuh setelah mendapat vaksin atau imunisasi. Contoh : BCG, DPT, polio dll.

Status imun penjamu
Antibodi maternal spesifik terhadap virus campak pada fetus
ASI (IgA sekretori) terhadap virus polio
Maturitas imunologik, pada neonatus fungsi makrofag dan pembentukan antibodi spesifik terhadap antigen tertentu masih kurang
Yang sedang mendapat imunosupresan
Gizi buruk, dapat menurunkan fungsi sel sistem imun sehingga imunoglobulin yang terbentuk tidak dapat mengikat antigen dengan baik dan respon terhadap vaksin berkurang

Faktor genetik penjamu
Interaksi antara sel-sel sistem imun, secara genetik respon imun manusia dibagi atas responden baik, cukup dan rendah terhadap antigen tertentu, sehingga ditemukan keberhasilan vaksinasi yang tidak 100%. Kualitas dan kuantitas vaksin Vaksin adalah mikroorganisme yang diubah sedemikian rupa sehingga patogenisitasnya hilang tetapi masih tetap mengandung sifat antigenesitas
Faktor kualitas dan kuantitas yang dapat menentukan kkeberhasilan vaksinasi
Cara pemberian
Dosis
Frekuensi dan jarak pemberian
Jenis vaksin

Jenis vaksin
Live Attenuated yaitu bakteri atau virus hidup yang dilemahkan
Virus : campak, gondongan, rubella, Polio sabin, demam kuning
Bakteri : kuman TBC (BCG) dan demam tifoid oral
Inactivated yaitu bakteri atau virus atau komponennya yang
dibuat tidak aktif atau dimatikan
Virus : influenza, Polio salk, rabies, hepatitis A
Bakteri : pertusis (DPT), typoid, kolera
Racun kuman seperti toksoid : dipteri toksoid (DPT), tetanus(TT)
Polisakarida murni : pneumokokkus, meningokokus dan haemophylus influenza
Vaksin yang dibuat dari protein : hepatitis B

Rantai vaksin
Adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menjaga vaksin pada suhu tertentu yang telah ditetapkan agar memiliki potensi yang baik mulai dari pembuatan vaksin sampai pada saat pemberinanya pada sasaran

Sifat vaksin

Vaksin yang sensitif terhadap beku
Yaitu golongan vaksin yang akan rusak bila terpapar dengan suhu dingin atau suhu pembekuan. Contoh : hepatitis B, DPT- HB, DPT, DT, dan TT
Vaksin Pada suhu Dapat bertahan selama Hep B, DPT-HB -0,5 C Max ½ jam DPT, DT, TT -0,5C sd -10C Mak 1,5-2 jam DPT, DPT-HB, DT Beberapa C diatas suhu udara luar (ambient temperatur <34C) 14 hari Hep B dan TT Beberapa C diatas suhu udara luar (ambient temperatur <34C) 30 hari

Vaksin yang sensitif terhadap panas
Yaitu golongan yang akan rusak bila terpapar dengan suhu panas yang berlebihan. Contoh : polio, BCG dan campak
Vaksin Pada suhu Dapat bertahan selama Polio Beberapa C diatas suhu udara luar (ambient temperatur <34C) 14 hari Campak dan BCG Beberapa C diatas suhu udara luar (ambient temperatur <34C) 30 hari Penanganan vaksin sisa
Sisa vaksin yang telah dibuka pada pelayanan di posyandu tidak boleh dipergunakan lagi
Sedang pelayanan imunisasi statis (di puskesmas, poliklinik), sisa vaksin dapat dipergunakan lagi dengan ketentuan sebagai berikut :
o Vaksin tidak melewati tanggal kadaluarsa
o Tetap disimpan dalam suhu +2C sd 8C
o Kemasan vaksin tidak pernah tercampur/terendam dengan air
o VVM tidak menunjukan indikasi paparan panas yang merusak
o Pada label agar ditulis tanggal pada saat vial pertama kali dipakai/dibuka
o Vaksin DPT, DT, TT, hepatitis B dan DPT-HB dapat digunakan kembali hingga 4 minggu sejak vial vaksin dibuka
o Vaksin polio dapat digunakan kembali hingga 3 minggu sejak vial dibuka
o Vaksin campak karena tidak mengandung zat pengawet hanya boleh digunakan tidak lebih dari 8 jam sejak dilarutkan. Sedangkan vaksin BCG hanya boleh digunakan 3 jam setelah dilarutkan

Tata cara pemberian imunisasi
Memberitahukan secara rinci tentang resiko vaksinasi dan resiko apabila tidak divaksinasi
Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan bila terjadi reaksi ikutan yang tidak diharapkan
Baca tentang teliti informasi tentang produk (vaksin) yang akan diberikan, jangan lupa mengenai persetujuan yang telah diberikan
Melakukan tanya jawab dengan orang tua atau pengasuhnya sebelum melakukan imunisasi
Tinjau kembali apakah ada kontra indikasi terhadap vaksin yang akan diberikan
Periksa identitas penerima vaksin dan berikan antipiretik bila diperlukan
Periksa jenis vaksin dan yakin bahwa vaksin tersebut telah disimpan dengan baik
Periksa vaksin yang akan diberikan apakah tampak tanda- tanda perubahan, periksa tanggal kadaluarsa dan catat hal- hal istimewa, misalnya perubahan warna menunjukan adanya kerusakan
Yakin bahwa vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal dan ditawarkan pula vaksin lain untuk imunisasi tertinggal bila diperlukan
Berikan vaksin dengan teknik yang benar yaitu mengenai pemilihan jarum suntik, sudut arah jarum suntik, lokasi suntikan dan posisi penerima vaksin

Setelah pemberian vaksin
Berilah petunjuk kepada orang tua atau pengasuh apa yang harus dikerjakan dalam kejadian reaksi yang biasa atau reaksi ikutan yang lebih berat
Catat imunisasi dalam rekam medis pribadi dan dalam catatan klinis
Periksa status imunisasi anggota keluarga lainnya dan tawarkan vaksinasi untuk mengejar ketinggalan bila diperlukan
Dalam situasi yang dilaksanakan untuk kelompok besar, pengaturan secara rinci bervariasi, namun rekomendasi tetap seperti diatas dan berpegang pada prinsip-prinsip higienis, surat persetujuan yang valid dan pemeriksaan/penilaian sebelum imunisasi harus dikerjakan
Pengenceran
Vaksin kering yang beku harus diencerkan dengan cairan
pelarut khusus dan digunakan dalam periode tertentu
Pemberian vaksin pada bayi
Vaksin BCG BCG, DPT-Hep B, Hep B
Tempat suntikan Lengan kanan atas luar Paha tengah luar
Cara penyuntikan Intracutan Intramuscular/subcutan dalam
Dosis 0,05 cc 0,5 ml
Ukuran jarum 10 mm, ukuran 26 25 mm, ukuran 23
jenis Bubuk+pelarut Siap pakai
Vaksin Campak Polio
Tempat suntikan Lengan kiri atas Mulut
Cara penyuntikan Subcutan Diteteskan di mulut
Dosis 0,5 ml 2 tetes
Ukuran jarum 25 mm, ukuran 23
Jenis Siap pakai Botol dengan alat tetes mulut
Teknik dasar dan petunjuk keamanan pemberian vaksin
Bagian tengah tutup botol metal dibuka sehingga kelihatan
karet (tutup karet di desinfeksi)
Tiap suntikan harus digunakan semprit dan jarum baru
sekali pakai dan steril
Sebaiknya tidak digunakan botol vaksin yang multidosis
Kulit yang akan disuntik dibersihkan
Semprit dan jarum harus dibuang dalam tempat tertutup
dan diberi label tidak mudah robek dan bocor
Tempat pembuangan jarum suntik bekas harus dijauhkan
dari jangkauan anak-anak
JADWAL IMUNISASI WAJIB (PPI)
VAKSIN PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI)
Vaksin BCG
Vaksin Hepatitis B
Vaksin Difteria, Pertusis, Tetanus (DPT)
Vaksin Polio
Vaksin Campak
VAKSIN BCG (Bacille Calmette Guerin)
BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari mycobacterium
bovis yang dibiakkan secara berulang selama 13 tahun (basil
tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas)
Indikasi yaitu untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit tuberculosis (TBC) dimana vaksin BCG tidak
mencegah infeksi TBC tetapi mengurangi resiko TBC berat
seperti meningitis, TBC tulang
Efek proteksi timbul 8-12 minggu setelah penyuntikan
Cara pemberian dan dosis vaksin
Yaitu vaksin dilarutkan dulu dengan 4 cc pelarut, vaksin yang
dilarutkan harus dibuang dalam 3 jam, dosis pada bayi < 1
tahun 0,05 ml sedangkan pada anak > 1 tahun 0,10 ml.
Vaksin ini disuntikan secara intracutan pada daerah lengan
kanan atas (insertio musculus deltoideus)
Penyimpanan vaksin
Vaksin disimpan pada suhu 2-8C, tidak boleh beku dan
tidak boleh terkena sinar matahari
Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum
lewat dari 3 jam
Jadwal pemberian
Diberikan pada bayi 0-12 bulan tapi sebaiknya diberikan
pada umur 2 bulan
Apabila diberikan >3 bulan harus terlebih dahulu dilakukan uji
tuberkulin (mantoux)
Vaksinasi ulang, yaitu 5-7 tahun dan 12-15 tahun (jika uji
tuberkulin negatif)
Khasiat BCG selama 3 tahun dan lama kekebalan selama 9
tahun
Efek samping
Tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum
Pada tempat penyuntikan terjadi ulkus lokal yang timbul
2-3 minggu setelah penyuntikan dan meninggalkan luka parut
dengan diameter 4-8 mm
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di
axila (ketiak) atau leher. Tergantung pada umur dan dosis
yang dipakai, biasanya akan sembuh sendiri
Indikasi kontra
Reaksi uji tuberkulin > 5 mm
Sedang menderita HIV atau resiko tinggi infeksi HIV,
imunokompromais akibat pengobatan kortikosteroid (leukimia),
mendapat pengobatan radiasi, penyakit keganasan yang
mengenai sumsum tulang atau sistem limfe
Anak menderita gizi buruk
Menderita demam tinggi
Menderita infeksi kulit yang luas
Pernah/masih menderita TBC
Kehamilan
Proteksi
Mulai 8-12 minggu pasca vaksinasi
Daya lindung hanya 42% (WHO 50-78%)
Mencegah TB berat 60-80%
VAKSIN HEPATITIS B
Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis
B
Rekombinan DNA sel ragi tidak infeksius
Pencegahan dapat diberikan dengan imunisasi pasif
ataupun imunisasi aktif
Imunisasi pasif
Dilakukan dengan pemberian imunoglobulin
IG/ISG (Immune Serum Globulin)
HBIG (Hepatitis B Immune Globulin)
Diberikan baik sebelum terjadinya paparan (preexposure)
maupun setelah terjadinya paparan (postexposure)
Indikasi utama pemberian imunisasi pasif
o Paparan dengan darah yang mengandung HbsAg, baik melalui
kulit maupun mukosa
o Paparan seksual dengan pengidap HbsAg (+)
o Paparan perinatal ibu dengan HbsAg (+)
Pemberian vaksin
Pada kecelakaan jarum suntik
Dosis : 0,06 ml/kg maks 5 ml harus diberikan dalam waktu
24 jam, diulangi 1 bulan kemudian
Paparan seksual
Dosis tunggal 0,06 ml/kg, dosis maks 5 ml harus diberikan
dalam jangka waktu 2 minggu
Paparan perinatal
Dosis : 0,5 ml harus diberikan sebelum 48 jam
Imunisasi aktif
Dilakukan dengan pemberian partikel HbsAg yang tidak
infeksius
Ada 3 jenis vaksin hepatitis B
Vaksin yang berasal dari plasma
Vaksin yang dibuat dengan teknik rekayasa genetika
Vaksin polipeptida
Vaksin yang beredar di Indonesia
Hevac-B (dosis ; dewasa 5 ug, anak 2,5 ug, pada ibu
HbsAg (+) dosis 2x lipat)
Hepaccine (dosis : dewasa 2 ug, anak 1,5 ug)
B-Hepavac II (dosis ; dewasa 10 ug, anak 5 ug)
Hepa-B (dosis : dewasa 20 ug)
Engerix-B (dosis : anak 10 ug)
Penyuntikan dilakukan secara intramuscular, didaerah
deltoid atau paha anterior (jangan dilakukan didaerah bokong)
Efek samping yang terjadi umumnya ringan, seperti nyeri,
bengkak, panas, mual, nyeri sendi maupun otot
Jadwal pemberian
Imunisasi Hb diberikan sedini mungkin setelah lahir
Pemberian imunisasi Hb harus berdasarkan status HbsAg ibu
pada saat melahirkan
Bayi lahir dari ibu yang tidak diketahui status HbsAg nya
Vaksin rekombinan (Hb Vax-II 5 ug at Engerix-B10ug) atau
vaksin plasma derived 10 ug (dalam waktu 12 jam), dosis
kedua pada usia 1-2 bulan, dosis ketiga pada usia 6 bulan
Bayi lahir dari ibu yang HbsAg nya (+)
Diberikan 0,5 ml HBIG dan vaksin rekombinan secara
bersamaan di sisi tubuh yang berbeda dalam waktu 12 jam,
dosis kedua pada usia 1-2 bulan, dosis ketiga pada usia 6
bulan
Bayi lahir dari ibu yang HbsAg nya (-)
Diberikan vaksin rekombinan atau vaksin plasma derived pada
umur 2-6 bulan, dosis kedua pada 1-2 bulan kemudian, dosis
ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi kesatu
Idealnya dilakukan Px anti HbsAg (paling cepat 1 bulan)
Imunisasi ulang Hb (pada umur 10-12 tahun)
Kejadian ikutan pasca imunisasi
Reaksi lokal kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan 2 hari
Reaksi sistemik : mual muntah, nyeri kepala, nyeri otot,
nyeri sendi
Indikasi kontra
Sampai saat ini belum dipastikan adanya kontra indikasi
absolut terhadap pemberian imunisasi hb terkecuali pada ibu
hamil, laergi pada komponen vaksin, demam tinggi.
VAKSIN DPT
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberikan
kekebalan aktif yang bersamaan terhadap penyakit Difteri,
Pertusis dan Tetanus
Difteri dan tetanus : toksoid yang dimurnikan
Pertusis : bakteri mati, terabsorbsi dalam alumunium fosfat
Tiap 1 ml terdiri dari 40Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis,
15 Lf toksoid tetanus, alumunium fosfat 3 mg, thimerosal
0,1 mg
Toksoid Difteria
Untuk imunisasi primer terhadap difteri digunakan toksoid
difteri (alum precipitated formol toxoid) yang digabung
dengan tetanus toxoid dan vaksin pertusis
Imunisasi rutin pada anak, diberikan dengan 5 dosis yaitu
pada usia 2, 4, 6 bulan yang diberikan bersamaan dengan
polio. Dosis ulangan pada 15-18 bulan dan saat masuk
sekolah harus diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah
dosis ketiga
Kombinasi toxoid difteri dan tetanus (DT)
Vaksin pertusis
Untuk imunisasi yang dipakai adalah vaksin pertusis whole-
cell (alum precipitated vaccine) yaitu vaksin yang merupakan
suspensi kuman B pertusis mati
Umumnya diberikan kombinasi bersama toxoid difteri dan
tetanus
Toksoid tetanus
Vaksin tetanus dikenal 2 macam vaksin yaitu :
Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif adalah toxoid
tetanus yang telah dilemahkan
Kemasan tunggal (TT)
Kemasan dengan vaksin difteri (DT)
Kemasan dengan vaksin difteri dan pertusis (DPT)
Kuman yang telah dimatikan yang digunakan untuk imunisasi
pasif (ATS)
Jadwal pemberian
Upaya depkes dan kesos melaksanakan program eliminasi
tetanus neonatorum (ETN) DPT I, DT atau TT dilaksanakan
berdasarkan perkiraan lama waktu perlindungan sebagai
berikut :
Imunisasi DPT 3x akan memberikan imunitas 1-3 tahun.
Dengan 3 dosis toxoid tetannus pada bayi, dihitung setara
dengan 2 dosis toxoid pad anak besar atau dewasa
Ulangan DPT pada umur 18-24 bulan (DPT 4) akan
memperpanjang imunitas 5 tahun yaitu sampai dengan umur
6-7 tahun. Dengan 4 dosis toxoid tetanus pada bayi dan
anak dihitung setara dengan 3 dosis pada dewasa
Toxoid tetanus kelima (DPT 5) diberikan pada usia sekolah,
akan memperpanjang imunitas 10 tahun lagi sampai umur
17-18 tahun. Dengan 5 toxoid tetanus pada anak dihitung
setara dengan 4 dosis toxoid dewasa
Tetanus toxoid tambahan yang diberikan pada tahun
berikutnya di sekolah (DT 6 atau DT) akan memperpanjang
imunitas 20 tahun lagi. Dengan 6 dosis toxoid tetanus pada
anak dihitung setara dengan 5 dosis toxoid pada dewasa
Jadi PPI merekomendasikan tetanus toxoid (DPT, DT, TT)
5x untuk memberikan perlindungan seumur hidup sehingga
wanita usia subur (WUS) mendapat perlindungan terhadap
bayi yang dilahirkan terhadap tetanus neonatorum.
Imunisasi Spacing Masa perlindungan Tujuan
T1 Mengembangkan kekebalan tubuh pada infeksi
T2 4 pekan setelah T1 3 tahun Menyempurnakan kekebalan
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun Menguatkan kekebalan
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun Menguatkan kekebalan
T5 1 tahun setelah T4 25 tahun Mendapatkan kekebalan
penuh
Indikasi kontra
Riwayat anafilaksis
Ensefalopati pasca DPT sebelumnya
KIPI
Lokal : bengkak, kemerahan, nyeri pada tempat suntikan
Demam, gelisah, menangis terus menerus
Reaksi anafilaktik, ensefalopati 1/50.000 dosis
VAKSIN POLIO
Ada 2 macam jenis vaksin polio
Vaksin virus polio oral (OPV)
Vaksin polio inactivated (IPV)
Vaksin virus polio oral (OPV)
OPV berisi virus polio tipe 1, 2 dan 3 adalah strain/suku
sabin yang masih hidup tapi sudah dilemahkan (attenuated),
vaksin ini dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera yang
distabilkan dengan sukrosa
Vaksin ini digunakan secara rutin sejak bayi lahir dengan
dosis 2 tetes oral. Virus vaksin ini kemudian menempatkan
diri di usus san memacu pembentukan antibodi baik dalam
darah maupun pada epitelium usus, yang menghasilkan
pertahanan lokal terhadap virus polio liar yang datang masuk
kemudian
Vaksin polio oral harus disimpan tertutup pada suhu
2-8C. OPV dapat disimpan beku pada temperatur 20C.
Vaksin yang beku dapat cepat dicairkan dengan cara
ditempatkan antara kedua telapak tangan dan digulir-
gulirkan, dijaga agar warna tidak berubah yaitu merah muda
sampai orange muda (sebagai indikator pH). Bila keadaan
tersebut dapat terpenuhi, maka sisa vaksin yang telah
terpakai dapat dibekukan lagi, kemudian dipakai lagi sampai
warna berubah dengan catatan tanggal kadaluarsa harus
selalu diperhatikan.
Vaksin polio inactivated (IPV) atau vaksin polio injeksi
IPV berisi tipe 1, 2 dan 3 dibiakan pada sel-sel fero ginjal
kera dan dibuat tidak aktif dengan formaldehid
IPV harus disimpan pada suhu 2-8C dan tidak boleh
dibekukan
Pemberian dengan dosis 0,5 ml, SC 3x berturut-turut
dengan jarak masing-masing dosis 2 bulan
Imunitas mukosa yang ditimbulkan IPV lebih rendah
dibandingkan dengan yang ditimbulkan OPV
OPV diberikan pada BBL sebagai dosis awal, sesuai dengan
Pengembangan Program Imunisasi (PPI) dan Program Eradiksi
Polio (ERAPO) tahun 2000
Kemudian diteruskan dengan imunisasi dasar mulai umur 2-3
bulan yang diberikan 3 dosis terpisah berturut-turut dengan
interval waktu 6-8 minggu
Satu dosis sebanyak 2 tetes (0,1 ml) diberikan per oral
pada umur 2-3 bulan dapat diberikan bersama-sama
waktunya dengan suntikan vaksin DPT dan hepatitis B
Imunisasi penguat (booster)
Dosis penguat OPV harus diberikan sebelum masuk sekolah,
yaitu bersamaan pada saat diberikan dosis DPT sebagai
penguat
Dosis OPV berikutnya harus diberikan pada umur 15-19
tahun atau sebelum meninggalkan sekolah
Orang dewasa yang telah mendapatkan imunisasi
sebelumnya, tidak diperlukan vaksinasi penguat, kecuali
mereka yang dalam resiko khusus,
Imunisasi untuk orang dewasa
Untuk orang dewasa sebagai imunisasi primer (dasar)
dianjurkan diberikan 3 dosis berturut-turut OPV 2 tetes
dengan jarak 4-8 minggu
Interval minimal antara 2 dosis vaksinasi dapat
diperpanjang dan dapat menyelesaikan vaksinasinya tanpa
mengulang lagi
Demua orang dewasa seharusnya divaksinasi terhadap
poliomielinitis dan tidak boleh ada yang tertinggal
KIPI
Setelah vakisnasi, sebagian kecil resipien dapat mengalami
gejala
Pusing-pusing
Diare ringan
Sakit pada otot
Kontrai indikasi pemberian OPV
Penyakit akut atau demam (suhu >38,5 C)
Muntah atau diare
Sedang dalam proses pengobatan kortikosteroid atau
imuno supresif oral maupun suntikan, juga pengobatan radiasi
umum
Keganasan (untuk pasien dan kontak) yang berhubungan
dengan sistem retikuloendotelial seperti limfoma, leukimia,
dan anak dengan mekanisme imunologik yang terganggu, misal
pada hipo-gamaglobulinemia
Menderita infeksi HIV/anggota keluarga sebagai kontak
VAKSIN CAMPAK
Tahun 1963 dibuat dua jenis vaksin campak
Vaksin yang berasal dari virus campak yang hidup dan
dilemahkan, jangan terkena sinar matahari
Vaksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan (virus
campak yang berada dalam larutan formalin yang dicampur
dengan garam alumunium)
Tiap 0,5 ml mengandung 1000 u virus strain CAM 70, 100
mcg kanamisin, 30 mg eritromisin
Dosis dan cara pemberian
Dosis minimal untuk vaksin yang dilemahkan adalah 0,5 ml
secara subcutan atau intra muscular
Jadwal pemberian campak pada bayi umur 9-11 bulan
Imunisasi ulangan diberikan pada saat anak masuk sekolah
usia 6-7 tahun dalam program BIAS
Reaksi KIPI
Demam >39,5 C, biasanya setelah hari ke 5-6 dan
berlangsung selama 2 hari
Ruam, timbul pada hari ke 7-10 dan berlangsung selama
2-4 hari
Kontra indikasi
Demam tinggi
Sedang memperoleh pengobatan imunosupresi
Hamil
Mempunyai riwayat alergi
JADWAL IMUNISASI ANJURAN (NON PPI)
Vaksin Haemophilus Influenza B (Hib)
Vaksin Mumps Morbili Rubela (MMR)
Vaksin Demam Thypoid
Vaksin Hepatitis A
Vaksin Varicella
Vaksin Haemophilus Influenza type B
Yaitu Polisakarida H. Influenza tipe b dikonjugasikan pada
toksoid tetanus, trometamol, sukrosa dan NaCl
Suspensi berkabut keputihan
Kombinasi dengan DTaP/DTwP
Lokasi penyuntikan umur <2 tahun di paha mid
anterolateral dan usia > 2 tahun di deltoid
Vaksin Mumps Morbili Rubela (MMR)
Virus campak Schwarz hidup yang dilemahkan dalam
embrio ayam
Virus gondong Urabe dibiak dalam telur ayam
Virus rubela Wistar dibiak pada sel deploid manusia
Penyuntikan dilakukan secara subcutan atau intramuscular
Direkomendasikan pada usia 12-18 bulan
Serokonversi pada >95% kasus
Kontraindikasi : imunodepresi, hamil, pasca imunoglobulin,
transfusi darah (tunda 6-12 minggu).
Tetap diberikan pada anak yang pernah campak,
gondongan ataupun rubella
Tidak ada bukti sahih berkaitan dengan autisme
Vaksin Demam Thypoid
Komposisi terdiri dari polisakarida kapsul VI Salmonella
typhi, Fenol, Nacl, NaHPO3H
Diberikan secara intramuscular, pada usia > 2 tahun
Imunitas 2-3 minggu pasca vaksinasi
Imunogenitas rendah pada umur < 2 tahun
Perlindungan 3 tahun
Tidak melindungi terhadap Salmonella paratyphi A dan B
Vaksin Hepatitis A
Virus inaktif dalam formaldehid
Indikasi : anak usia > 2 tahun, endemis, sering transfusi
(hemofilia), tinggal di panti asuhan
Indikasi kontra : demam, infeksi akut, hipersensitif
terhadap komponen vaksin
Diberikan secara intramuscular
Protektif pada 95-100%
Vaksin Varisela
Virus hidup dilemahkan, strain Oka
Diberikan secara subcutan
Kontra indikasi : demam, sakit akut
Jangan diberikan bersama vaksin hidup lain
Jangan hamil dalam 2 bulan
Tidak efektif bila transfusi gamma globulin
Diberikan pada anak usia 1-13 tahun
Rekomendasi IDAI muali usia 5 tahun
Serokonversi : 94% (2 minggu setelah vaksinasi), 100%
(6 minggu setelah vaksinasi)
Aman, efektif dan ekonomis
Vaksin Influenza-1
Virus tidak aktif dalam prefilled syringe (PFS)
Bahan lain : telur, neomisin, formaldehid
Penyimpanan pada suhu 2-8C , jangan terkena sinar
matahari maupun beku
Tiap tahun starin dapat berbeda berdasarkan rekomendasi
WHO : selatan dan utara
Strain 2004 untuk daerah selatan
o H1N1 (new Caledonia/20/99)
o H3N2 (Fujian/411/2002)
o Hongkong/330/2001
o Penyuntikan dilakukan secara intramuscular atau subcutan
6-35 bulan dosis 0,25 ml, >36 bulan dosis 0,5 ml, <8
tahun perlu booster 4 minggu kemudian
Vaksinasi diulang tiap tahun
Vaksin kombinasi (tetract-Hib dan Infantrix-Hib)
Tetract-Hib : kombinasi DPwT+Hib
Infanrix-Hib : kombinasi DPaT+Hib
DPwT/DpaT dalam vial, Hib dalam PFS (prefilled syringe)
Sebelum disuntikan, dicampur dengan menyedot DPwT/
DpaT ke dalam PFS Hib
Kontra indikasi
Sama dengan komponen masing-masing vaksin
Vaksin Pneumokokkus (Prevenar)
Terdiri dari 7 sakarida yang berbeda (serotipe 4, 6B, 9V,
14, 18C, 19F, 23F)
Konjugasi dengan 20 ug dari masing-masing 6 serotipe
Bebas pengawet dan bebas thimerosal
Dosis 0,5 ml diberikan secara intramuscular
Manfaat : mengurangi resiko invasive pneumococcal
disease (IPD), radang paru (pneumonia), radang telinga tengah
dan pengobatannya, pembawa kuman (nashoparyngeal
carriage), Occult becteremia, dan mungkin efektif pada anak
yang tak responsif dengan vaksin pneumokokkus polisakarida
(PPV).