Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yang berbahaya
karena mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Kata tetanus diambil dari
bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penderita
biasanya mengejang dengan rahang tertutup rapat (disebut lockjaw), punggung
melengkung dan sulit bernafas. Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin)
dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani . Bakteri Clostridium tetani
ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di
daerah pertanian, namun juga dapat ditemukan pada besi berkarat, ujung
jarum/peniti yang tidak steril. Pada bayi yang baru lahir, kuman ini dapat
masuk melalui luka iris tali pusat yang tidak dipotong dengan pisau steril. Penyakit
tetanus pada bayi yang baru lahir disebut tetanus neonatorum dan merupakan
salah satu penyebab kematian terbanyak pada bayi. Kuman tetanus ini dapat
menyerang manusia maupun hewan. Kuman dapat masuk melalui luka, baik luka
dangkal maupun luka besar. Terdapat beberapa korban yang terinfeksi tetanus akibat
membersihkan gigi menggunakan jarum atau peniti yang terkontaminasi kuman.
Gejala
Tetanus
Gejala yang timbul pada awalnya adalah sakit kepala,
gelisah, nyeri pada otot rahang yang kemudian diikuti rasa kaku (trismus),
demam, otot perut mengeras, kejang, dan akhirnya pada seluruh tubuh. Gejala ini
biasanya mulai terjadi 8 hari setelah tubuh terkena infeksi, dan akan menyerang
selama 3 hari sampai 3 minggu. Nyeri pada tulang rahang dan gigi seringkali
membuat pasien sulit untuk membuka mulutnya atau untuk menelan makanan, dan
akhirnya dapat mengakibatkan kematian pharmacy online without prescription
akibat sesak atau sukar bernafas. Tetanus sendiri tidak dapat ditularkan antara
sesama manusia. Umumnya penyakit tetanus mudah menyerang pada mereka yang belum
pernah menerima vaksinasi tetanus atau pada mereka yang pernah mendapatkan
vaksinasi namun lebih dari 10 tahun yang lalu. Pasien yang terkena penyakit
tetanus harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Tetanus neonatorum umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir. Tetanus menyerang
bayi yang baru lahir karena dilahirkan di tempat yang tidak bersih dan steril,
terutama jika tali pusar terinfeksi. Gejala tetanus pada bayi terjadi 3-10 hari
setelah persalinan, bayi menangis terus menerus dan tidak mau menyusui,
tubuhnya demam, daerah pusat tampak kotor dan meradang, memerah, dan membengkak
akibat infeksi. Tetanus dapat menyebabkan kematian pada bayi dan banyak terjadi
di negara berkembang. Sedangkan di negara-negara maju, dimana kebersihan dan
teknik melahirkan yang sudah maju, tingkat kematian akibat infeksi tetanus
dapat ditekan. Selain itu antibodi dari ibu kepada bayinya yang berada di dalam
kandungan juga dapat mencegah infeksi tersebut. Pencegahan Mencegah tetanus
melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak,
vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus).
Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster. Setiap luka (terutama luka
tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan
jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.
Pengobatan
Untuk menetralisir racun, diberikan Anti Tetanus Serum
(ATS). Antibiotik diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut. Obat
lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang, dan
mengendurkan otot- otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan
dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu
dipasang alat untuk membantu pernafasan. Makanan diberikan melalui infus. Penyakit
ini bila sembuh tidak meninggalkan cacat, namun pada tetanus berat angka
kematian 80-90%. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena
infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
Semoga
informasi ini dapat berguna bagi anda, sebarkan pada keluarga, teman dan
orang-orang yang anda cintai.
No comments:
Post a Comment