Sunday 10 June 2012

Sinopsis Novel Sang Pemimpi



Suatu Senin di SMA Bukan Main saat diadakan upacara bendera, Pak Mustar mengunci pintugerbang setengah jam sebelum jam masuk. Banyak anak yang telat masuk sekolah termasuk Ikal, Arai, danJimbron. Celakanya para murid yang terlambat mengejek Pak Mustar dengan menirukan gaya pidato dariPak Mustar dengan dipimpin oleh Arai. Tidak disangka pula Pak Mustar tiba – tiba berdiri di sebelah Ikaldan mengejar mereka bertiga. Celaka bagi Ikal, karena dialah yang diincar oleh Pak Mustar dan para penjagasekolah. Sebenarnya Ikal bias lolos kalau saja Ikal tidak mempedulikan panggilan dari Jimbron dan Arai.Tidak disangka pula Pak Mustar ternyata telah berdiri tak jauh dari tempat mereka bertiga. Setelah terjadikejar – kejaran mereka akhirnya bersembunyi disebuah peti penyimpan ikan. Tidak diduga pula peti itukemudian dibawah menuju pasar ikan untuk dijual. Sesampainya di pasar ikan, ketika peti itu di buka betapakagetnya orang – orang di pasar karena baru saja melihat tiga orang keluar dari peti tanpa ekspresi sedikit pun.
Arai adalah sepupu jauh dari Ikal. Ia sudah tidak punya keluarga lagi setelah ayahnya meniggal duniadan sejak itu Arai tinggal bersama dengan keluarga Ikal. Walapun Arai tidak memiliki keluarga lagi ia tetapbisa menunjukan keteguhan hatinya. Bahkan ketika Ikal tidak tega melihat Arai dalam keadaan seperti itudan menangis, Arai juga yang menghiburnya. Betapa kuat hati Simpa Keramat ini, begitulah julukan dariorang Melayu untuk seseorang yang hanya hidup sebatang kara dan tidak memiliki keluarga lagi.
Arai bagi Ikal sudah seperti saudara sekaligus sahabatnya. Arai juga yang mengajarkan Ikal untukmencari uang. Apalagi mereka diberi kamar sendiri hanya untuk mereka berdua. Bagi Ikal, Arai adalahseorang pelindung atau Lone Ranger.
Pada suatu sore yang cerah ketika Ikal dan Arai sedang bermain telepon dari kaleng yang dikaitkandengan tali, datanglah Mak Cik Maryamah datang bersama dengan anaknya. Mereka ingin meminjam berasdari ibu Ikal. Ibu Ikal dengan senang hati memberikan sebagian berasnya untuk Mak Cik Maryamah.Dengan berat hati pula Mak Cik menyuruh Anaknya, Nurmi untuk memberikan biolanya sebagai ganti dariberas yang telah diberikan. Tapi ibu Ikal menolaknya karena Nurmi sangat menyayangi biolanya itu. SetelahMak Cik Maryamah dan anaknya pulang, Arai tiba – tiba menuju peregasan dan memecahkan celenganayamnya, tanpa dikomando Ikal pun ikut memecahkan celengannya walaupun ia tidak tahu akan dipakai apauang itu. Arai memerintahkan Ikal untuk mengumpulkan semua uang itu ke dalam karung gandum. Ikalmengira Arai akan memberikan semua uang itu kepada Mak Cik Maryamah tetapi tanpa disangka oleh Ikal,Arai menuju pasar. Ia membeli terigu, gula dan lain – lain. Ikal yang tidak tahu untuk apa itu segeramencegah Arai untuk membeli semua itu. Terjadilah sebuah perkelahian seru antara Ikal dan Arai,perkelahian itu menimbulkan kegaduhaan dan juga menyebabkan tiga karung yang berisi kapuk pecah dankapuknya bertaburan ke mana – mana. Di tengah kegaduhan itu Ikal sadar saudaranya itu tidak akan berbuatsesuatu yang buruk. Setelah itu mereka berdua bersepeda menuju rumah Mak Cik Maryamah. Semua bahan– bahan yang telah dibeli itu diberikan kepada Mak Cik untuk digunakan membuat kue dan menjualnya. Di kampung Arai dan Ikal ada seorang dukun gigi yang sakit mandraguna, dia adalah A Put. Diamemiliki kesaktian yang hebat dalam hal menyembuh sakit gigi. Hanya berbekal palu, balok, dan paku iabisa menyembuh sakit gigi. Suatu hari pasein A Put sangat banyak, esoknya ia didatangai oleh tetua kampung untuk dijadikan seorang pemimpin kampung.

No comments:

Post a Comment