Dalam sebuah pertandingan sepak bola, dengan strategi
dan formasi apapun yang kita gunakan, tetap saja titik krusial permainan akan
terletak di duel satu lawan satu antara pemain kita dengan pemain lawan. Duel
satu lawan satu ini akan terjadi baik di tengah lapangan, di pinggir lapangan, ataupun
di dalam kotak pinalti. Permainan fisik adu body di PES 2011 tidak berlaku lagi
di PES
2012.
Dalam PES 2011, duel satu lawan satu antara kedua
pemain akan didominasi oleh aksi kontak fisik. Untuk memenangkan duel ini Body
Balance dan Speed menjadi indikator utama bagus tidaknya seorang pemain,
kemampuan dribble menjadi aksesories saja. Bila anda masih tidak percaya /
belum menyadarinya, mari kita simak penjelasan berikut ini: Pada PES 2011
statistik Lionel Messi sangat spektakuler, punya kecepatan dan dribble “dewa” seperti di dunia nyata. Tapi bila kita survey
orang-orang yang jago main PES 2011 ataupun para gamer profesional, mayoritas tidak
akan memilih Messi. Pemain-pemain seperti Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo
lebih menjadi pilihan favorit, karena Body Balance yang lebih bagus. Bahkan
kalau
perlu akan memilih pemain yang statistik Body Balance-Speed-Dribble ketiganya
bagus (tidak perlu spektakuler) seperti Teves, Rooney, dan Balotelli. Pemain-pemain
seperti Robinho, Silva, Navas, Iniesta, Del Piero, dan lainnya yang tidak punya
Body Balance atau Speed akan menjadi bulan-bulanan bila dijaga oleh bek- bek
cepat atau harus duel dengan pemain yang punya kecepatan. Akhir kata, tidak
sedikit yang kecewa dan memberikan komentar-komentar di blog atau forum luar
negeri bahwa Pro Evolution Soccer itu adalah jelmaan olah raga gulat, UFC, ataupun
American Rugby karena intinya kemenangan duel kita ditentukan oleh kekuatan
fisik.
Pada PES 2012, Konami telah memperbaharui sistem duel
1 on 1 antar pemain. Situasi duel 1 on 1 akan didominasi oleh aksi dribble dari
pembawa bola dan man marking serta tackle oleh pihak bertahan. Aksi
tabrak-tabrakan adu badan tetap saja ada, tetapi intensitasnya dikurangi. Duel
1 on 1 – Dribble Melewati Lawan Dribble
di PES 2012 jauh lebih sederhana daripada di PES 2011 karena adanya tiga
kemudahan yang dibuat di PES 2012.
Pertama
adalah dibuatnya tombol trick untuk semua dribble dimana untuk settingan default
tombol R2 adalah tombol dribble trick tersebut. Hampir semua trick dapat dilakukan
hanya dengan menekan tombol itu + arah, dari dribble pelan, step over, side
stepping, dan lainnya. lebih detilnya dapat melihat video tutorial sebagai
berikut:
Kedua
adalah momentum bergerak. Momentum bergerak yang dimaksud di sini adalah
kecepatan belok dan juga akselerasi. Pada PES 2012 pemain-pemain tidak bisa
lari dan belok seenaknya, mereka akan mengalami efek momentum sehingga sering
terjadi kondisi “terkecoh” dan kehilangan keseimbangan, sehingga tidak bisa
mengejar lawan dengan cepat. Selain itu juga efek momentum akan membuat penyerang
unggul kecepatan karena faktor akselerasi (Explosive Power) dan menang langkah
karena yang bertahan harus berhenti dulu membaca gerak lawan dahulu. Efek ini sebenarnya
sudah ada di PES 2011, tetapi pihak bertahan lebih “diuntungkan” karena efek momentum akan lebih besar dirasakan oleh
yang membawa bola.
Ketiga
adalah keberadaan bola yang terpisah dari pemain. Apa yang dimaksud dengan
keberadaan bola ini? Akan kita lihat di bagian berikutnya. Duel 1 on 1 – Zone Marking dan Pressing Bertahan dan merebut di PES
2012 menjadi sukar karena adanya faktor keberadaan bola yang terpisah dengan keberadaan
pemain.Fitur ini yang menjadi faktor baru yang tidak ada di PES 2011 dimana
pada PES 2011 bola dan pemain cenderung lekat / nempel menjadi satu. Marking pemain
di PES 2011 lebih ke arah menempel lawan / pressing body, dan ujung-ujungnya
bola akan lepas dan kerebut. Berbeda dengan hal itu, pada PES 2012 kita harus
fokus
melihat
bola tersebut, karena antara yang dribble dengan bolanya itu berbeda
keberadaannya. Kita tidak bisa main tabrak
lawan karena kemungkinan besar akan terjadi pelanggaran karena kaki kita tidak
kena bola. Kita tidak bisa pressing lawan (tombol X) terlalu sering, karena
akan terjadi pelanggaran. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, intensitas kontak
fisik si PES 2012 lebih terbatas daripada PES 2011. Terus bagaimana caranya
merebut bola?
Caranya
ya sederhana, tinggal pressing atau tackling. Untuk cara tackling, tidak ada
perbedaan dengan PES 2011. Untuk pressing (soft tackle), caranya tidak berubah
banyak, hanya aja untuk PES 2012 kunci keberhasilan pressing adalah jarak dan
timing. Karena itu di PES 2012 untuk mendapatkan jarak yang tepat, kita harus
bisa bergerak secara hati – hati dengan cara membayang-bayangi menahan laju
gerakan lawan. Di PES 2012 ada fitur khusus untuk mebayang- bayangi lawan,
disebut Delay atau Hold Up. Hold up atau Delay ini sendiri sebenarnya sudah ada
di PES 2011, tapi fungsinya tidak sekrusial di PES 2012.
Ringkasan dan Tips
Pada PES 2012, dribble menjadi sederhana dan mudah,
dan marking orang menjadi susah. Suka tidak suka kita harus bisa menahan
pergerakan lawan dengan menggunakan fitur hold up. Adapun yang tips yang bisa
kami tambahkan di sini adalah sebagai berikut: Berhubung dribble menjadi mudah,
jangan sampai kehilangan bola di tengah lapangan. Di game PES 2012 ini kita
bisa mengandalkan permainan possesion football jauh lebih efektif daripada PES
2011. Kehilangan bola karena kecolongan di tengah lapangan menjadi sebuah
kerugian besar sekali.
Dalam tutorial, bila ingin merebut bola ketika kita
sedang hold up cukup dengan melepas R2. Perlu diingat juga, ketika kita terus
menekan R2 dan X (pressing), bila lawan bergerak terlalu dekat maka akan
otomatis di soft tackling dengan sangat akurat. Tapi jangan terus-terusan
menekan R2 + X saja, nanti pemain kita hanya membayang-bayangi lawan terus dan
ujung-ujungnya malah kacau posisinya. Hold up hanya mencegah lawan untuk masuk
ke daerah fital di tengah. Hati-hati ketika lawan sedang melebar bermain sayap
dan tidak ada keinginan masuk ke tengah, saat itu hold up tidak begitu efektif.
Jangan terlalu banyak bermain aman. Di PES 2012 kita banyak dituntut untuk
menjegal / melanggar lawan dengan sengaja, daripada membiarkan lawan bergerak
mencari celah ataupun untuk mematikan serangan balik. Sering kali ada yang
curhat tentang susahnya merebut bola dari lawan, bahkan ada yang lawannya tidak
bisa terebut bolanya. Kalau dalam menahan lawan duel 1 on 1 kalah terus, pertimbangkan
untuk membuat kondisi 10 vs 1 saja, seperti taktik Mourinho, bawalah preset
strategy formasi cadangan yang menumpuk bek di belakang.
No comments:
Post a Comment